Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

SPKS: ISPO Harus Bermanfaat Buat Petani Sawit
Oleh : Tunggul Naibaho
Rabu | 30-03-2011 | 14:45 WIB

Medan, batamtoday - Rencana launching ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil) dalam waktu dekat ini diharapkan mampu menaikkan derajat petani dan buruh yang selama ini sangat rendah dan dianggap "kuli" perkebunan besar. Jika tidak, ISPO hanya merupakan terusan dari kebijakan pemerintah yang selalu mengerdilkan petani, dan jika demikian, 'ke laut saja'

Demikian dikatakan Ketua Forum Nasional SPKS (Serikat Petani Kelapa Sawit), Mansuetus Darto, kepada batamtoday, Rabu 30 Maret 2011.

Menurut darto, ISPO sebenarnya memiliki kekuatan untuk merubah kebijakan karena kemunculan ISPO dipromotori oleh pemerintah melalui departemen pertanian. Jika tidak, maka dapat dibilang ISPO hanya mengakomodir kepentingan pengusaha perkebunan kelapa sawit, kamipun akan menuding ISPO menjustifikasi pengerdilan petanisawit dan buruh serta masyarakat adat dengan sertifikasi.

"Tidak ada gunanya ISPO hadir, jika kebijakan pemerintah masih membolehkan
penghancuran hutan, melegalkan buruh harian lepas, membolehkan pencurian
perusahaan melalui Indek K dalam penentuan harga TBS untuk petani,
membolehkan monopoli atas tanah dengan HGU (Hak Guna Usaha) hingga 90 tahun
serta mendukung konversi gambut," ujar Darto.

Terkait dengan rencana launching ISPO tersebut, Darto meminta kepada KKSBI (Komisi Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia) untuk mengatur hal yang lebih maju bagi masa depan petani kelapa sawit dan buruh kebun hingga menghormati wilayah kelola milik masyarakat adat dengan terlebih dahulu mengatur keberlanjutan usahanya.

Darto juga mendesak kepada Mentri Pertanian untuk merombak kebijakan-kebijakan yang mengerdilkan petani kelapa sawit. jika tidak, maka ISPO itu pun tidak bermanfaat bagi rakyat. Jika tidak bermanfaat atau tidak menaikkan derajat petani dan buruh, maka sebaiknya pula ISPO ke "laut saja", tandas Darto.