Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tangkap CO2 Langsung dari Udara
Oleh : Dodo
Selasa | 16-04-2013 | 09:55 WIB

BATAM - Upaya menangkap CO2 langsung dari udara berpotensi mengurangi biaya mitigasi (pencegahan) perubahan iklim. Kesimpulan ini terungkap dari hasil penelitian Potsdam Institute for Climate Impact Research (PIK), yang diterbitkan pekan lalu.

Upaya ini juga bisa dipakai untuk menyiasati sulitnya dan mahalnya mengurangi emisi gas rumah kaca dari sektor yang sumber energinya masih mengandalkan bahan bakar fosil, seperti sektor industri dan transportasi.

“Menghilangkan CO2 langsung dari atmosfer memungkinkan upaya pengontrolan emisi dengan waktu dan lokasi yang berbeda dari sumber emisi yang sesungguhnya. Fleksibilitas ini penting bagi upaya perlindungan perubahan iklim pada masa datang,” ujar Elmar Kriegler, yang memimpin penelitian ini. “(Pada masa datang) Anda tidak perlu mencegah emisi secara langsung dari pabrik atau kendaraan – tapi bisa dengan menanam rumput yang menyerap CO2 dari udara untuk tumbuh – lalu memroses emisi CO2 ini di pabrik bioenergi dan menyimpannya dalam tanah.”

“Upaya pengurangan emisi untuk mencegah kenaikan suhu bumi di atas 2 derajat Celcius tidak perlu dilakukan dengan menghilangkan semua sumber emisi,” ujar Kriegler. “Dunia harus menggunakan teknologi yang mampu mengurangi CO2 langsung dari udara yang akan tersedia pada masa datang, sehingga biaya mitigasi perubahan iklim bisa lebih terjangkau,” tuturnya.

Penelitian ini mengungkapkan, jika teknologi bioenergi dan CCS (carbon capture storage) telah tersedia, dunia akan bisa mengurangi separuh dari biaya mitigasi perubahan iklim pada abad 21 hingga separuhnya.

Namun jika strategi menangkap CO2 langsung dari udara ini tidak dipakai, biaya mitigasi perubahan iklim bagi generasi mendatang akan naik empat kali lipat pada periode 2070 hingga 2090. Kalkulasi ini sudah mencakup sejumlah skenario yang memerhitungkan sistem ekonomi, pasar energi dan kondisi iklim masing-masing wilayah.

Sumber: hijauku.com