Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bawang Merah Dorong Inflasi di Batam Sebesar 2 Persen
Oleh : si
Selasa | 02-04-2013 | 08:21 WIB

JAKARTA, batamtoday - Bawang merah menjadi pendorong inflasi tertinggi sebesar 0,44% dari kelompok bahan makanan untuk bulan Maret, salah satunya Batam yang mengalami penurunan 2 persen.


Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin, bawang merah dan bawang putih paling tinggi sebagai penyumbang inflasi. 

"Inflasi Maret sebesar 0,63%, sebagai penyebab utamanya adalah bawang merah 0,44% dengan perubahan harga pada Februari-Maret 82,3%," ujarnya di Jakarta, Senin (1/4/2013).

Faktor pendorong bawang merah tertinggi penyumbang inflasi dengan adanya kelangkaan pasokan. Kenaikan harga bawang merah terjadi pada bulan Maret. 

"Kenaikan harga bulan Maret, minggu kedua, tertinggi di Cirebon 105% dan Tasikmalaya 102%, sedangkan kota-kota lainnya 40-100%," ucapnya.

Dari sekian kota yang mengalami kenaikan hanya ada satu kota yang mengalami deflasi harga bawang merah. "Yang mengalami penurunan adalah Batam 2% karena suplainya dekat," katanya.

Sementara itu faktor penyumbang inflasi lain dari bahan makanan adalah, bawang putih sumbangannya 0,2% dengan perubahan harga Februarai-Maret ada kenaikan 41,73%. Sebabnya ada keterbatasan pasokan karena kebijakan pemberlakuaan pengetatan impor hortikultura. Untuk kota tertinggi adalah Bima 124%, Sumenep 102% dan kota Lainnya 25-90%.

Faktor berikutnya adalah kenaikan harga cabai rawit, andilnya 0,05% dengan perubahan harga Februari- Maret 29%. Penyebabnya karena pasokan terbatas. Buah Jeruk penyumbang inflasi berikutnya, dengan andil 0,02% dengan perubahan harga Februari-Maret 2,18%. 

"Perubahan karena adanya pembatasan impor hortikultura. Ada 42 kota yang mengalami inflasi jeruk. Tertinggi kota Kendari 22% dan Bogor 21%," jelas Suryamin.

Terakhir faktor penyumbang inflasi bagi bulan Maret selain bahan makanan adalah tarif sewa rumah. Andil 0,02% dengan harga perubahan Februari-Maret 0,3%. Alasanya karena ada peningkatan biaya rumah, tertinggi di Sibolga dan Malang 3%. 

"Itu penyebab penyumbang inflasi yang tertinggi sehingga Maret mencapai 0,63%," ungkapnya.

Namun, BPS melaporkan inflasi Maret mencapai 0,63%. lebih rendah dari inflasi Januari - Februari.

"Inflasi Maret 0,63%, namun masih yang tertinggi selama lima tahun terakhir meskipun lebih rendah dari Februari," katnya. 

Sementara inflasi secara kalender 2,34%, 5,90% yoy dan komponen inti 0,13%. Inflasi inti 4,21%.

Inflasi Maret masih dipicu oleh bahan makanan, yang menjadi katalis inflasi sejak Januari. "Komponen pengeluaran bahan makanan penyumbang dominan 0,51%. Sandang mengalami deflasi 0,05%," terangnya.

Dari 66 kota, 58 kota mengalami inflasi, 8 deflasi. Tertinggi kota sorong 1,73% Dan terendah kota Pekan Baru 0,04%," ucapnya. 

Editor : Surya