UKW ke-IV PWI Kepri

BATAM, batamtoday - Produk jurnalistik akan semakin diakui kualitasnya jika dihasilkan oleh wartawan yang profesional. Untuk mewujudkan hal itu, standar kompetensi menjadi dasar bagi wartawan untuk dapat bekerja dan berlaku profesional.

"Itu yang jadi konsentrasi kami untuk terus meningkatkan pendidikan dan latihan bagi kalangan wartawan agar profesional," kata Hendry CH Bangun, Sekretaris Jenderal Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Batam, Sabtu (23/3/2013).

Hendry mengatakan siapapun bisa menjadi wartawan, namun untuk mewujudkan profesionalitas para kuli tinta, uji kompetensi wartawan menjadi syarat mutlak yang harus diikuti.

Menurutnya, saat ini persoalan dunia kewartawanan bukan hanya wartawan asli atau gadungan. Namun profesionalitas menjadi pertaruhan bagi wartawan dalam menghasilkan sebuah karya jurnalistik yang berkualitas.

"PWI ingin semua wartawan berkompeten," kata dia.

Hendry mengungkapkan PWI telah menggelar uji kompetensi sebanyak 74 kali dan ada 2.639 wartawan yang lulus. Catatan itu menjadi jumlah yang terbesar, dalam data wartawan berkompeten, yang terdaftar di Dewan Pers dari berbagai lembaga penguji.

"Usai pelaksanaan Hari Pers Nasional di Manado pada Februari lalu, PWI berencana menggelar UKW di berbagai kota. Selain Batam, kita juga akan gelar di Medan, Padang dan Banjarmasin," ujarnya.

Sementara itu, Saibansah Dardani, ketua panitia UKW ke-IV yang digelar PWI Kepri menargetkan seluruh peserta yang ikut kali ini bisa lulus 100 persen.

"Dalam UKW lalu ada 'peningkatan' yang tak lulus, kami menargetkan kali ini bisa lulus semua," kata Saibansah.

Pada UKW  yang bertema "Wartawan Tanpa Kompetensi, Ape Nak Jadi?" ini, terdapat 49 peserta yang ikut serta dan terbagi menjadi empat kelompok wartawan muda, dua kelompok wartawan madya dan 1 kelompok wartawan utama.

Acara UKW ke-IV PWI Kepri ini dibuka oleh M Prijanto, Deputi IV BP Batam.