Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dapat Dana Dekon Pusat Rp1,07 Triliun

Badan Perbatasan Matangkan Rencana Pembangunan Pulau Terdepan di Kepri
Oleh : Charles Sitompul
Rabu | 20-03-2013 | 14:45 WIB

TANJUNGPINANG, batamtoday - Pemerintah Provinsi Kepri melalui Badan Perbatasan mematangkan program rencana pelaksanaan pembangunan ratusan pulau terdepan setelah mendapatkan kucuran dana dekonsentrasi dari Pemerintah Pusat sebesar Rp1,07 triliun.

Upaya pematangan rencana Program pelaksanaan pembangunan pulau terluar di kepri itu, terungkap dalam rapat Koordinasi Badan Perbatasan Provinsi Kepri dengan Wakil Gubernur Kepri Soerya Respationo di Hotel Confort Tanjungpinang, Rabu (20/3/2012).     
 
Dalam rapat koordinasi tersebut, terungkap Provinsi Kepri merupakan salah satu dari sejumlah provinsi di Indonesia yang memiliki ribuan pulau. Dan 2,408 pulau yang ada di Kepri, wilayah daratan hanya 4 persen dari seluruh luas wilayah Provinsi Kepri.

Dan beberapa dari pulau terdepan itu berbatasan langsung dengan negara tetangga. Hingga strategisnya wilayah Kepri ini, mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Pusat, dengan alokasi dana perbantuan pelaksanaan pembangunan pulau-pulau terdepan, dengan alokasi dana Rp179,2 miliar dana tugas perbantuan berupa DAK dari pemerintah pusat.

"Sedangkan untuk tahun 2013, alokasi dana bantuan yang akan dikucurkan Pemerintah Pusat untuk pelaksanaan pembangunan pulau terdepan di Kepri diperkirakan meningkat hingga mencapai Rp1,07 triliun," kata Kepala Badan Perbatasan Provinsi Kepri Edi Sofyan.

Anggaran tersebut berupa dana Dekonsentrasi sbagai tugas perbantuan dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Dengan alokasi dana bantuan pusat ini, Badan perbatasan kepri berharap, akan dapat melaksanakan progran pembangunan yang sudah direncanakan sebelum-nya dengan pematangan rencana pembangunan bagi pulau-pulau terdepan.

Sementara itu, Soerya dalam sambutannya mengatakan, pembangunan pulau-pulau terluar di Kepri mutlak harus dilaksanakan, Sebab, pulau-pulau terdepan itu merupakan ujung tombak kedaulatan negara Republik Indonesia.

Di sisi lain, negara tetangga seperi Malaysia dan Singapura, justru telah melakukan hal yang sama, membangun dan menata pusat-pusat pertumbuhan dan koridor perbatasan melalui berbagai kegiatan ekonomi dan perdagangan, hingga jika pelaksanan pebangunann pulau terdepan tidak segera dilaksanakan, masyarakat yang tinggal di pulau perbatasan terancam akan lebih mudah mendapatkan akses pelayanan administrasi dari negara tetangga.

"Selama ini, fasilitas yang didapatkan masyarakat yang tinggal di daerah perbatasan relatif masih kurang memadai dibanding sejumlah daerah lainnya, Untuk itu, kita harus bersama-sama membangun pulau-pulau perbatasan tersebut, dari sekarang, dan jangan ketika sudah ada masalah baru kita bergerak,” kata Soerya.

Dalam kesempatan itu, Soerya juga mengajak serta menekankan pada Badan Perbatasan Provinsi Kepri dan masyarakatm, agar dapat secara bersama-sama menjaga dan mengelola wilayah perbatasan sebagai beranda depan NKRI yang aman dan tertib serta maju.

"Bagi Pemerintah Provinsi Kepri, mengelola wilayah perbatasan menjadi hal yang sangat penting dan strategis. Yang pada akhirnya akan membangkitkan rasa memiliki di kalangan masyarakat, sehingga nasionalisme akan selalu terjaga, kepada semua elemen masyarakat dan stakeholder. Kami juga menekankan agar secara bersama-sama dapat membangun pulau-puilau terdepan di Provinsi Kepri, karena keberhasilan dan kegagalan pengelolaan wilayah perbatasan menjadi tanggung jawab kita bersama," tuturnya.

Adapun sejumlah pulau terlua yang akan menjadi sasaran pelaksanaan Progran pembangunan BPP Provinsi Kepri itu adalah,

1. Pulau Hiu Kecil (kosong, luas 0,5 ha)
2. Pulau Karimun Kecil (12 KK, luas 8,10 ha)
3. Pulau Nipah (sudah direklamasi 60ha) 4.Pulau Palempong ( 5 KK, luas 1 ha)
5. Pulau Batu Berhenti (luas 90 m2)
6. Pulau Nongsa (Kosong, luas 1 ha)
7. Pulau Takong Malang Biru (kosong, luas 1 ha)
8. Pulau Damar (kosong, luas 0,25 ha)
9. Pulau Mangkai (kosong, Luas 30 ha)
10. Pulau Tokong Nanas (kosong, luas 1 ha)
11. Pulau Tokong Berlayar (kosong, luas 1 ha)
12. Pulau Tokong Boro (kosong, luas 1 ha)
13. Pulau Semiun (kosong, luas 8 ha)
14. Pulau Sebetul (kosong,luas 30 ha)
15. Pulau Sekatung (kosong, 20 km2)
16. Pulau Senoa (berpenghuni, luas 50 ha)
17. Pulau Subi (berpenghuni, luas 200km2)
18. Pulau Kepala (kosong, luas 3 ha)
19. Pulau Sentut (kosong, luas 3 ha).

Editor: Dodo