Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Disebut Masuk Wilayah Lahan Bandara Hang Nadim

Warga Kampung Jabi Tolak Klaim BP Batam
Oleh : Ali
Kamis | 07-03-2013 | 16:04 WIB

BATAM, batamtoday - Warga Kampung Jabi akan melakukan penolakan jika kampung mereka disebut termasuk lahan Bandara Hang Nadim Batam.


Hal tersebut disampaikan Ketua RW 04, Kampung Tua Jabi, Amiluddin, menyikapi akan dilakukannya penertiban oleh BP Batam di lahan Hang Nadim pada tahuan 2013 ini.

"Seluruh warga yang tinggal di Kampung Jabi telah mengadakan pertemua dan sepakat menolak bila penertiban yang dilakukan oleh pemerintah, termasuk di lahan Kampung Jabi 2," ujarnya, Kamis (7/3/2013).

Dikatakan Amiluddin, Kampung Jabi sudah ada sebelum Bandara Hang Nadim bendiri. Dan jika benar penertiban akan dilakukan oleh pihak BP Batam maupun Pemko Batam belum ada melakukan sosialisasi terkait hal tersebut.

Dia mengisahkan, Awal muasal Kampung Jabi, dulunya kampung di Kelurahan Batu besar ini menyatu. Setelah dilakukan pembangunan jalan raya, Kampung Jabi terbelah menjadi dua, sebelah laut dan darat.

Namun, belakangan BP Batam mengakui kampung Jabi yang berada di laut, namun tidak untuk Kampung Jabi 2 bagian darat yang diklaim masuk ke dalam kawasan Bandara Hang Nadim.

"Kalau tau dulu kampung kita akan dibagi dua seperti ini dan yang Jabi 2 itu diklaim masuk kawasan bandara, tentunya kita tidak akan memberikan izin pembangunan  jalan," terangnya sembari mengatakan akan memperjuangkan hal tersebut.

Melalui masterplan BP Batam yang ditunjukkan pihak Bandara Hang Nadim, lahan bandara seluas 1.742 hektar.  Namun pembangunan liar di depan kawasan industri Kabil dan penambangan pasir hingga pemotongan lahan marak dilakukan di lahan bandara sehingga akan dilakukan penertiban.

Ilham Eka Hartawan, Kasubdit Humas dan Publikasi BP Kawasan mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum mendapat laporan melalu Ditpam terkait agenda penertiban yang akan dilakukan.

"Sampai dengan saat ini saya belum menerima laporannya. Sehingga kita belum mengetahui titik-titik mana aja yang akan dilakukan penertiban. Bila laporan tersebut sudah masuk, maka akan kita sampaikan kembali," ujarnya.

Editor: Dodo