Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Cinta dan Kekuasaan

Tergiur Kekuasaan, Istri Presiden Ajukan Gugat Cerai
Oleh : Tunggul Naibaho
Selasa | 22-03-2011 | 13:23 WIB
torres.jpg Honda-Batam

Sandra Torres, istri Presiden Guatemala Alvaro Colom, mengajukan gugat cerai, agar bisa maju dalam Oilores September 2011 ini.

Apakah kekuasaan begitu memikatnya, sehingga seorang istri Presiden sampai nekat mengajukan gugatan cerai kepada suaminya, semata-mata agar dia bisa mencalonkan diri menjadi presiden. Cinta dan kekuasaan, dan Sandra Torres lebih memilih kekuasaan.

Demikianlah keputusan yang diambil Sandra Torres, istri Presiden Guatemala ini mendaftarkan gugatan cerainya kepada pengadilan setempat, tiga hari setelah dia mengumumkan pencalonananya sebagai calon Presiden dan siap bertarung pada pemilihan Presiden bulan September 2011 ini.

Presiden Guetemala, Alvaro Colom, dikabarkan cukup terpukul dengan keputusan yang diambil istrinya yang dinikahinya pada Februari 2003 lalu.

Mahkamah Agung Guatemala, demikian stasiun berita Fox mengabarkan, membenarkan kabar bahwa Sandra Torres telah mengajukan cerai dari suaminya, Presiden Alvaro Colom.

"Permintaan cerai berdasarkan kesadaraan kedua pihak telah diajukan pada 11 Maret dan akan ditangani oleh hakim pengadilan keluarga Mildred Roca," kata juru bicara Mahkamah Agung, Edwin Escobar, Senin 21 Maret 2011 kemarin.

The Guatemala Times menyatakan, konstitusi Guetemala melarang istri maupun kerabat presiden berkuasa untuk mengajukan diri sebagai calon presiden. Maka, jika tidak ada halangan, proses perceraian Colom dan Torres dapat diputus dalam satu bulan, dan dengan demikian Torres dapat terbebas dari larangan untuk mencalonkan diri menjadi Presiden.

Warga Guatemala, negara di bagian Amerika Tengah tersebut, banyak yang menyayangkan tindakan Torres yang lebih memilih kekuasaan daripada keutuhan rumahtangganya. Namun tidak sedikit pula yang mendukungnya.