Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ngintip Siswi SD Mandi, Oknum PTT Disdik Anambas Babak Belur Dihajar Massa
Oleh : Emmi Wati
Rabu | 20-02-2013 | 13:40 WIB
pengeroyokan.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

ANAMBAS, batamtoday - Salah satu warga Desa Pasir Merah, Tarempa, Anambas, Faizal (30) yang bekerja sebagai tenaga honorer di Dinas Pendidikan Anambas babak belur dihajar oleh massa setelah tertangkap tangan sedang mengintip seorang siswi DR (11) yang sedang mandi, Rabu (20/2/2013) sekitar pukul 05.15 WIB.

"Tadi pagi sekitar pukul 05.30 WIB, anggota kita mengamankan seorang pemuda yang telah babak belur dihajar oleh warga sekitar. Ia diduga, mengintip DR sedang mandi yang kita ketahui masih duduk dibangku kelas 5 SD," kata Kasatpol PP Anambas, Dodi Nuryadi di kantornya.

Menurut pengakuan pelaku, kata Dodi, dirinya awalnya tidak ada niat untuk mengintip. Namun, usai salat subuh pelaku merasa ingin buang hajat saat hendak pulang ke rumah dari masjid. Belum terlalu jauh dari masjid, pelaku yang mengendarai sepeda motor itu pun memutuskan untuk berhenti di lokasi tersebut karena dianggap sunyi.

"Kalau dari pengakuan dia, awalnya tidak ada niat untuk ngintip. Tapi hendak buang air, ketemu dengan DR yang sedang mandi, dan korban langsung berteriak, " kata Dodi. 

Meski pelaku yang saat itu masih menggenakan busana lengkap baik peci dan memakai kain sarung karena usai salat subuh, tidak membuat warga merasa iba. Warga yang sedang terbakar emosi, langsung menghajar tanpa ampun hingga pelaku terduduk.

Beruntung, di sekitar lokasi kejadian tinggal ada satpol pp yang mengamankan pelaku saat itu. Sehingga, pelaku tidak mengalami cedera yang cukup serius. Selanjutnya, pelaku dibawa ke Mako Satpol PP Anambas untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Sekitar pukul 06.30 WIB, orang tua pelaku Zuhair datang ke Mako Satpol PP. Dengan membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi lagi perbuatan tersebut, pelakupun akhirnya dibebaskan.

"Saya tidak menyangka kalau Faizal ini akan berbuat senekat ini, karena selama ini termasuk anak yang baik dan tidak pernah berbuat kejahatan," kata Zuhair.

Kapolsek Siantan, AKP Dedy Suryaman mengaku, pihaknya belum mendapat laporan terkait kasus ini baik dari warga maupun korban. Untuk itu, pihaknya belum memperoses kasus ini lebih lanjut.

"Kita belum ada mendapat laporan. Jadi saat ini, kita masih mendalaminya, " ungkap Dedy.

Sementara, dari keterangan salah satu staf Dinas Pendidikan membenarkan, jika pelaku bertugas di dinas tersebut pada bagian bendahara. Namun untuk hari ini, pelaku tidak kelihatan di kantor.

"Benar yang bersangkutan staf disini. Namun, dari pagi saya tidak ada melihatnya," tutur salah satu staf yang tidak ingin disebutkan namanya.

Editor: Dodo