Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mitsubishi Storm Isi Solar Rp900 Ribu, Puluhan Sopir Angkot Ngamuk di SPBU Ismadi Salam
Oleh : ali/dd
Senin | 18-02-2013 | 14:02 WIB
sopir-jono-ngamuk.jpg Honda-Batam
Kericuhan yang terjadi di SPBU Ismadi Salam, arah Bandara Hang Nadim karena para pengemudi angkutan umum tak terima adanya diskriminasi pengisian bahan bakar. (Foto: Ali.btd)

BATAM, batamtoday - Puluhan pengemudi angkutan umum trayek Jodoh- Nongsa mengamuk di SPBU Ismadi Salam, arah Bandara Hang Nadim lantaran pengelola SPBU membiarkan operator mengisi solar sebuah Mitsubishi Storm dengan pembelian mencapai Rp900 ribu Senin (18/2/2013).

Ervan, salah seorang pengemudir angkutan umum mengatakan kejadian tersebut bermula saat 20 pengemudi angkutan trayek Jodoh-Nongsa mengantri BBM di SPBU tersebut.

"Ada rekan kami bernama Makdang yang melihat Storm warna kuning itu mengisi solar namun tak kunjung usai," kata Ervan.

Makdang yang penasaran, lanjut Erva, lantas mengecek ke pompa pengisian dan didapatinya angka di meteran menunjukkan Rp500 ribu. Angka tersebut terus berjalan hingga Rp900 ribu.

Melihat hal tersebut, Makdang langsung naik pitam lantaran merasa dicurangi oleh operator SPBU karena para pengemudi angkutan umum dibatasi pembelian solarnya hingga Rp100 saja.

"Kami cek mobil itu, rupanya tangki sudah dimodifikasi," kata Ervan lagi.

Hal ini tentu saja membuat kecewa para supir angkutan umum Jono. Mereka sangat menyesali kecurangan yang dilakukan oleh operator SPBU tersebut. Padahal mereka sudah rela mengantri hingga berjam- jam hanya untuk mendapatkan solar sebanyak Rp100 ribu.

Karena telah merasa dirugikan dan dicurangi, akhirnya seluruh pengemudi angkutan umum trayek Jodoh-Nongsa sepakat untuk melakukan aksi mogok.

Merekapun berkumpul di simpang bandara. Bahkan, mereka juga memaksa beberapa angkutan Jono yang lewat membawa penumpang untuk berhenti dan menurunkan seluruh penumpangnya.

"Kami ini cari makan, cari setoran, untuk biaya sekolah anak- anak kami. Kalau seperti ini terus caranya, mau bagaimana. Jadi biarkan saja, semua merasakan kesusahan yang kami rasakan. Jangan cuma kami saja. Kejadian ini sudah lama, sudah dari September tahun lalu. Dan kami akan mogok hingga ada kejelasan," kata Ervan lagi.

Ervan mengatakan bahwa kecurangan yang dilakukan operator SPBU tidak hanya terjadi di SPBU Ismadi Salam. Beberapa SPBU lainnya juga melakukan hal yang sama.

Operator SPBU kerap membatasi pembelian solar kepada para pengemudi angkutan umum, seperti SPBU KDA yang sangat membatasi pembelian solar.

"Yang paling parah SPBU KDA karena kami dibatasi membeli hingga Rp50 ribu saja. Padahal sebenarnya kami diberi batas pengisian Rp150 ribu, tapi operator SPBU tidak mau," ujar Ervan dengan penuh emosi.

SPBU Ismadi Salam saat dijaga oleh beberapa polisi dari Polda Kepri, Polresta Barelang dan Polsek Batam Kota.

Berdasarkan informasi, diketahui bahwa operator dan pihak manajemen SPBU serta beberapa pengemudi angkutan umum telah dibawa ke  Polresta Barelang untuk dimintai keterangan