Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bantuan Tertahan, Ketua Kelompok Tani Marah-marah di Dinas KP2KE Tanjungpinang
Oleh : ah/dd
Senin | 18-02-2013 | 13:00 WIB
zul-marah-marah.jpg Honda-Batam
Zulkaria (baju putih) saat meluapkan emosinya kepada Siswoyo, staf KP2KE Tanjungpinang mengenai bantuan yang tak kunjung diterimanya. (Foto: Agus/btd)

TANJUNGPINANG, batamtoday - M. Zulkaria, ketua kelompok tani Sumber Rezeki marah-marah di Kantor Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian, Kehutanan dan Energi (KP2KE) Kota Tanjungpinang menuntut pembagian bantuan Wali Kota Tanjungpinang yang sudah ditunggunya namun tidak kunjung didapatkan, Senin (18/2/2013).

Menurut Zul kedatangannya ke Kantor KP2KE bukan kali pertama, melainkan sudah kedelapan kalinya untuk meminta kejelasan bantuan yang sudah diberikan Wali Kota Tanjungpinang saat dijabat Suryatati A Manan, tepatnya Oktober 2012 lalu kepada para petani.

"Saya datang ke sini sudah delapan kali, namun tidak satu kali pun saya jumpa dengan Kepala Dinas KP2KE Tanjungpinang, Riyanto yang menurut kabar dari para stafnya kalau selalu sibuk dan tidak pernah ada di kantor," kata Zul dengan emosi.

Zul juga menambahkan dirinya merasa juga dibodohi dan dimarahi oleh anggotanya yang berjumlah 20 orang, karena hingga saat ini bantuan tidak kunjung didapatkan, sementara kelompok petani yang lain sudah mendapatkan bantuan.

Bantuan yang dijanjikan berupa tiga mesin penyiram air, selang, pupuk puluhan ton dan sejumlah kebutuhan pertanian lainnya.

Dia mengatakan beberapa hari yang lalu ada staf KP2KE bagian penyuluhan bernama Siswoyo mengatakan kepada kalau akan membantu, tapi saat ini bantuan sudah tidak ada lagi.

Yang mengherankan, dalam pembagian pada Oktober 2012 lalu, pihak KP2KE yang dikoordinir Siswoyo mengatakan para petani bisa pulang terlebih dahulu, barang bantuan dan duit akan disalurkan secara menyeluruh dengan nama-nama yang tercantum bantuan wali kota.

"Tapi mana hingga saat ini tidak ada satu pun bantuan yang kami terima, saya merasa tidak terima dan akan melaporkan wali kota bahwa ada anak buah dia yang kerja tak becus," kata Zul sambil menuding para staf KP2KE.

Sementara itu, Siswoyo, staf penyuluh KP2KE Tanjungpinang mengakui ada kesalahan dalam penyaluran sehingga saat itu dirinya hanya mengetahui kelompok mana saja yang harus disalurkan dan tidak disalurkan.

"Soal kelompok pak Zul, itu akan kita kembalikan kepada pimpinan kami," dalihnya.

Hingga berita ini diunggah, Zul masih menunggu Kepala Dinas KP2KE Tanjungpinang untuk meminta kejelasan bantuan.

"Kalau tak ketemu, saya akan lapor ke wali kota kalau bantuan tersebut ada indikasi korupsi dan kepala dinas jarang ngantor saat jam kerja," kata Zul kepada Siswoyo.