Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Petani Kepri Keluhkan Minimnya Lahan dan Pupuk Subsidi
Oleh : ali/dd
Sabtu | 16-02-2013 | 16:06 WIB
soerya-sarasehan-tani.jpg Honda-Batam
Soerya Respationo saat melihat hasil pertanian dari para petani Kepri di Sambau, Nongsa. (Foto: Ali/btd)

BATAM, batamtoday - Para petani di Kepulauan Riau mengeluhkan keterbatasan lahan dan minimnya pasokan pupuk bersubsidi agar dapat membantu kesinambungan suplai hasil pertanian di Batam dan Provinsi Kepri.

Hal itu diungkapkan oleh para petani dalam acara Sarasehan Petani se-Kepri yang digelar di Sambau, Nongsa, Sabtu (16/2/2013).

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sambau, Arif mengungkapkan selain dua hal tadi, petani juga mengalami kesulitan pemasaran hasil bumi.

Namun, keluhan tersebut tidak sampai kepada pihak terkait seperti Dinas KP2K Batam, Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pasar, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Batam maupun BP Batam, karena institusi tersebut tak hadir dalam sarasehan itu meski telah diundang.

Keluhan tersebut juga disampaikan Camat Nongsa, Jhon Hendri kepada Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Soerya Respationo yang hadir di tengah-tengah petani.

Sementara, Soerta menanggapi keluhan petani tersebut tidak berani berjanji, terutama untuk pengadaan lahan mengingat hal tersebut masih di bawah kendali BP Batam.

"Masalah tani, merupakan masalah Provinsi Kepri juga.  Permasalahan lahan di Batam lain dari daerah lainnya, sehingga saya akan berupaya bicarakan hal ini kepada pak Mustofa (Ketua BP Kawasan),". katanya.

Sedangkan untuk pupuk bersubsidi, Suryo mengatakan secepatnya akan memanggil Dinas KP2K Kepri dan Batam untuk meminta klarifikasinya.

Sektor informal seperti pertanian, menurutnya justru memperkuat perokonomian daerah, sehingga mau tidak mau pemerintah harus mendukung sektor pertanian.

"Tidak hanya dari sektor industri yang mendukung perekonomian tetapi adanya sektor pertanian juga sangat mendukung perekonomian kita. Mau tidak mau, pemerintah harus mendukung sektor pertanian," pungkasnya.