Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lego Jangkar Kapal di Selat Bulang Ganggu Mata Pencaharian Nelayan
Oleh : kli/dd
Jum'at | 15-02-2013 | 14:12 WIB
tugboat-lego-jangkar-di-selat-bulang.jpg Honda-Batam
Sebuah tugboat lego jangkar di perairan Selat Bulang. (Foto: Gokli/btd)

BATAM, batamtoday - Nelayan di sekitar perairan Selat Bulang semakin mengeluh karena lokasi tangkapan ikan terganggu seiring dengan lego jangkarnya beberapa kapal di perairan tersebut.

Sofian bersama tokoh nelayan di sekitaran selat Bulang meminta sikap tegas pemerintah terkait lego jangkar sembarangan tersebut. Selain mengganggu aktivitas nelayan yang menggantungkan hidupnya di laut, mereka juga meragukan retribusi lego jangkar kapal itu masuk dalam PAD Kota Batam.

"Lego jangkar kapal di perairan Selat Bulang itu jelas menggangu kepada nelayan. Pasalnya, lokasi tangkapn ikan nelayan menyempit dan lego jangkar tersebut juga terkesan sesuka hati pemilik kapal," kata Sofian, Jumat (15/2/2013) siang.

Beberapa tokoh nelayan Selat Bulang menilai aktivitas lego jangkar kapal di perairan itu ilegal. Sebab, Pemerintah tak pernah menyosialisasikannya terhadap nelayan, mengenai Selat Bulang termasuk daerah lego jangkar yang sah.

"Kami mendukung adanya industri galangan kapal di daerah Selat Bulang maupun Batam. Akan tetapi, dengan adanya industri tersebut pemerintah perlu mengkaji ulang akan dampak yang ditimbulkan terhadap nelayan," kata Sofian.

Ditambahkan tokoh nelayan Pulau Buluh, Rahmad, Selat Bulang merupakan sumber mata pencarian nelayan untuk menangkap ikan. Jika kapal-kapal tersebut lego secara sembarangan, otomatis menggangu kehidupan nelayan yang menggantungkan hidupnya dari hasil tangkapan ikan.

Kebijakan Pemerintah Kota Batam dalam menyikapi hal ini sangatlah dibutuhkan oleh nelayan. Jika memang hal itu menggangu kesejahteraan nelayan, seharusnya Pemerintah tidak tinggal diam.

"Izinkan nelayan ini mendapatkan penghasilayan yang layak dari hasil tangkapan ikan. Jangan biarkan lego jangkar kapal sembarangan itu menggangu kehidupan nelayan," ujarnya.