Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Perawat Dikategorikan Pekerjaan 'Low-Skilled', Singapura Minta Maaf
Oleh : dd
Kamis | 14-02-2013 | 12:29 WIB
perawat.jpg Honda-Batam
Ilustrasi Perawat. (Foto: nurse.com)

SINGAPURA, batamtoday - Pemerintah Singapura meminta maaf menyusul kecaman pedas yang muncul setelah white paper (dokumen kebijakan pemerintah) yang dirilis mencantumkan perawat sebagai pekerjaan low-skilled atau keterampilan rendah.

Menteri Kesehatan Gan Kim Yong menyampaikan penyesalan atas apa yang disebutnya sebagai "kesalahan teknis". Sementara itu, dalam sesi parlemen, Deputi Perdana Menteri Teo Chee Hean menyampaikan permohonan maafnya yang sangat mendalam. Pemerintah sudah memperbaiki kesalahan tersebut dengan menghapuskan kata low skilled dan mencantumkan pentingnya kontribusi perawat.

Straits Times melaporkan, bagaimana para tenaga medis termasuk dokter dan perawat menunjukkan kemarahannya. Pernyataan itu mengoyak hati 34.000 perawat yang bekerja di Singapura. Profesor K Satku, direktur bagian pelayanan kesehatan Departemen Kesehatan, tanpa basa-basi mengecam pernyataan tersebut.

"Saya bekerja dengan perawat yang memiliki keterampilan yang sangat baik dan tanpa mereka saya tidak akan dapat melakukan operasi," tegasnya. Profesor Satku menambahkan betapa krusialnya tugas seorang perawat. "Di ruang operasi, perawat membantu agar proses operasi yang sangat rumit dapat terlaksana".

Di bangsal pasien, perawat berperan untuk memastikan pelayanan terbaik kepada pasien, termasuk ketika pasien sudah kembali ke rumah. "Presiden Asosiasi Perawat Singapura Profesor Lim Swee Hia menyampaikan bahwa perawat Singapura merupakan perawat profesional yang dibekali dengan keterampilan berkualitas tinggi. "Saya lega pemerintah sudah melakukan koreksi," ungkapnya.

Prof Lim menjelaskan bagaimana stereotipe yang berkembang di masyarakat akan pentingnya peranan seorang dokter telah membuat profesi perawat dipandang sebelah mata. Sementara itu, Desmond Loo, mahasiswa jurusan keperawatan, mengkritik keteledoran pemerintah. "Pernyataan itu tercantum di sebuah white paper dan bisa memengaruhi generasi muda untuk berkarier sebagai seorang perawat dan memperburuk persepsi yang ada," kritik Desmond.

Sumber: kompas.com