Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Perigi Kenam Tercemar, Warga Cukas Tuntut PT BPP Bertanggung Jawab
Oleh : ardi/dd
Senin | 11-02-2013 | 09:24 WIB
Sumber_mata_air_yang_tercemar.jpg Honda-Batam

Sumber mata air yang tercemar tambang.

LINGGA,batamtoday- Warga Dusun Cukas, Desa Tanjung Irat meminta PT Bintan Bumi Persada (BBP) bertanggung jawab atas kerusakan sumber air bersih atau lazim disebut dengan Perigi Kenam yang rusak dan tercemar akibat aktivitas perusahaan tersebut melakukan penambangan biji besi. Perigi Kenam adalah sumber air bersih yang selalu digunakan warga saat terjadi kemarau karena  mata airnya tak pernah kering, airnya bersih dan jernih.

Ketua Pemuda Cukas, Kahar kepada batamtoday menyampaikan  bahwa warga sangat berharap perigi tersebut dapat digunakan kembali sebagaimana biasanya.

"Kami minta agar pihak PT. BBP dapat membangun batu miring untuk mencegah longsoran tanah akibat pembangunan jalan lokasi tambang dan membuat dam untuk melindungi sumber mata airnya", kata dia.

Disampaikannya lagi bahwa masyarakat selama ini masih mendukung adanya investasi di kampung mereka, seperti penambangan biji besi PT BBP ini, namun jangan sampai merusak lingkungan. Sehingga kalau ada yang rusak, mereka minta segera benahi dan perbaiki lagi.

Perigi kenam, menurut cerita warga setempat keberadaannya sudah ada jauh sebelum mereka bermukim di dusun ini yang diyakini punya legenda sendiri. Sumber air ini berjarak lebih kurang 1 km dari pemukiman warga.

Untuk sampai ke lokasi air tersebut biasanya warga menggunakan pompong atau perahu motor melalui jalur laut. perigi ini terletak persis dibawah tebing jalan yang membukit akibat dilakukan pembangunan jalan. bila musim hujan maka akan terjadi longsoran tanah yang mengakibatkan tertimbunnya perigi dan terjadinya pendangkalan.

Saat ini kondisi perigi terlihat sangat tidak terurus sejak tidak dapat digunakan warga lagi. Permukaan perigi yang berdiameter sekitar 150cm sudah penuh tertimbun tanah, hanya tapak pondasi semen yang sudah retak dan pecah yang tampak sebagian. sekelilingnya sudah dipenuhi semak belukar. jika tidak segera dibenahi maka, cerita warga tentang perigi kenam akan tenggelam bersama timbunan tanah akibat aktivitas penambangan.