Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Akindo Minta HPP Kedelai Ditetapkan di Harga Rp 10-15 Ribu
Oleh : si
Sabtu | 02-02-2013 | 13:30 WIB

JAKARTA, batamtoday - Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo) menyatakan mendukung rencana pemerintah untuk meningkatkan produktivitas petani kedelai lokal dengan menetapkan satu harga patokan pembelian HPP (harga pokok pembelian) dari petani.



"Kami sangat mendukung gagasan dan inisiatif pemerintah untuk meningkatkan produktivitas petani kedelai lokal dengan menetapkan suatu harga patokan pembelian HPP. Ini adalah ide yang baik," kata Andre Vincent Wenas, Sekretaris Jenderal Akindo dalam rilisnya kepada batamtoday di Jakarta, Sabtu (2/2/2013).

Menurut Andre, kekeringan yang menimpa tiga negara produsesn utama kedelai dunia, yakni Brazil, Argentina dan Amerika Selatan pada pertenhan 2012 lalu, menyebabkan gejolak harga komoditi kedelai di seluruh dunia termasuk Indonesia mengalami kenaikan yang tinggi. 

"Karena itu gagasan awal tentang HPP kedelai sebesar Rp.7000,-/kg adalah sebuah inisiatif yang progresif. Namun ada baiknya juga agar sebelum diambil keputusan untuk mempertimbangkan apa yang menjadi aspirasi petani kedelai selama ini," katanya.

Petani kedelai, kata Andre, menginginkan agar HPP kedelai setara dengan 1,5 kali dari harga beras. Sehingga harga pembelian HPP kedelai dari petani angkanya ada di sekitar kisaran harga Rp.10.000 - Rp.15.000,-/kg.

"Maka supaya gagasan yang baik ini bisa berjalan dengan efektif nantinya, kami mengusulkan agar dilakukan suatu pengkajian yang mendalam terlebih dahulu," katanya.

Pada prinsipnya, Akindo mendukung gagasan yang baik ini, agar anggota Akindo dan seluruh komponen bangsa diikutsertakan. Diharapkan tidak lagi ada skema monopolistik dalam perdagangan kedelai nasional.

Sejauh ini, untuk komoditi kedelai di seluruh dunia telah menganut prinsip pasar bebas yang mana juga diberlakukan pada umumnya diseluruh dunia. Dimana dengan mekanisme ini, di Indonesia selama 13 tahun belakangan jaminan ketersediaan stok selalu cukup dan distribusinya juga selalu berjalan dengan lancar dan efisien.

Dalam rangka meningkatkan produktivitas kedelai, Akindo lanjutnya, saat ini membina para pengrajin tempe dan tahu dalam meningkatkan nilai tambah hasil olahan kedelai.

"Akindo berharap produk tempe-tahu bukan lagi dipersepsi sebagai makanan murahan, tetapi sebagai makanan bergisi, bergengsi dan berkualitas tinggi. Akindo beserta para anggotanya sedang menjalankan program yang dapat meningkatkan kualitas produk pengrajin tempe- tahu, sehingga pada ujungnya bisa meningkatkan nilai-tambah (value-added) bagi pengrajin," kata Sekretaris Jenderal Akindo ini.