Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Singapura Bikin Pasukan Antisuap Seks
Oleh : dd
Jum'at | 01-02-2013 | 18:06 WIB

SINGAPURA, batamtoday - Pemerintah Singapura tahun lalu telah membentuk Pasukan Anti-Seks (ASS) untuk melakukan inspeksi terhadap pegawai negeri sipil guna mencegah munculnya tindak korupsi.

Hal ini dilakukan pemerintah setelah munculnya kasus gratifikasi seksual yang melibatkan mantan Kepala Polisi Singapura Peter Lim.

Mulai Juni tahun lalu, setiap pegawai negeri sipil yang kedapatan berada di tempat parkir sepi dan tanpa alasan jelas maka akan diciduk dan dibawa ke Menara Sim Lim, seperti dilansir situs newnation, Juni tahun lalu.

Mereka kemudian harus membawa buku latihan yang diberikan selama beberapa hari baik selama jam kerja maupun setelahnya. Mereka harus menyalin tulisan yang terlihat dalam papan iklan di Menara Sim Lim sebanyak 500 kali.

Sementara bagi mereka yang bukan dari kalangan pegawai negeri sipil, namun tertangkap oleh ASS, maka tidak diperbolehkan melamar menjadi pegawai negeri sipil di masa depan. Hal ini untuk mencegah potensi adanya pelanggaran di kemudian hari.

Mereka juga akan melakukan beberapa tugas dan membuat salinan yang terlihat dalam papan iklan di Menara Sim Lim sebanyak 300 kali.

Setiap pegawai negeri sipil yang ketahuan sebab adanya laporan dari masyarakat kemudian akan diperiksa oleh polisi.

Kasus suap seks yang melibatkan mantan Kepala Polisi Singapura Peter Lim pada tahun lalu membuktikan tindak korupsi di Singapura dilakukan melalui praktik yang belum pernah ada sebelumnya.

"Munculnya kasus suap dengan memberikan layanan seks merupakan bukti pegawai negeri sipil sudah tidak bermain dengan uang," kata Hen.

Dia mengatakan padahal gaji tinggi yang diterima para pegawai negeri sipil memang efektif dalam membendung merajalelanya tindak korupsi. "Korupsi melibatkan suap seks memang jarang terjadi, mungkin satu kali dalam 50 tahun."

Lim Juni tahun lalu diajukan ke pengadilan dan dituntut dengan pasal berlapis sebab menerima suap seks dari tiga perempuan sebagai ganti untuk memuluskan perjanjian bisnis.

Antara Mei 2010 dan November 2011, Lim diduga telah melakukan beberapa kali hubungan seksual dengan tiga perempuan berbeda di beberapa tempat, seperti di lapangan parkir mobil yang sepi, apartemen, dan bahkan di Prancis.

Kasus gratifikasi seksual melibatkan instansi pemerintah Singapura juga pernah terjadi pada mantan Direktur Biro Narkotika Pusat (CNB) Singapura Ng Boon Gay. Pengadilan Singapura tahun lalu mendakwa Ng menerima gratifikasi atau suap seks dari Cecilia Sue Siew Nang sejak Juni hingga Desember 2011.

Cecilia diketahui mempunyai hubungan istimewa dengan Ng. Perempuan Singapura 36 tahun itu merupakan karyawan perusahaan teknologi informasi.

Gratifikasi itu bermula saat CNB berniat melakukan proyek teknologi informasi dengan sejumlah perusahaan rekanan. Kedua perusahaan rekanan itu termasuk sebagai kandidat-kandidat pada tender itu. Ng didakwa menerima gratifikasi seks dari Cecilia sebanyak 4 kali dalam waktu yang berbeda untuk memuluskan tender.

Atas dakwaan tersebut, Ng mengaku tak bersalah. Ng ditangkap pada 19 Desember 2011 lalu dan dijerat dengan Undang-Undang Antikorupsi.

Sumber : merdeka.com.