Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Makam Tua Dibongkar, Lahan 139 Hektar Diserobot

Warga Pulau Buluh Kutuk Pembongkar Makam Leluhurnya
Oleh : kli/dd
Jum'at | 01-02-2013 | 13:05 WIB
makam dibongkar.jpg Honda-Batam
Makam leluhur warga Pulau Buluh yang dibongkar pengembang.

BATAM, batamtoday - Pemilik lahan seluas 239 hektar di daerah Base Camp Marina City, Joni dan Ahok, warga Pulau Buluh mengutuk keras pembongkaran makam leluhurnya oleh pengembang yang menyerobot lahan tersebut.

Jumat (1/2/213) siang, Joni dan Ahok, beserta keluarga besarnya berziarah ke makam leluhurnya itu. Diketahui, ada empat kuburan di lahan yang belum sempat diratakan oleh pengembang yang menyerobot lahan.

Dari empat kuburan di lokasi, dua diantaranya sudah dibongkar dan tulang belulang di dalam makam tersebut diduga dibuang. Sebab, di lokasi makam yang sudah dibongkar sudah tampak kosong, hanya menyisakan lubang bekas galian.

Salah satu makam yang dibongkar bernama Tan Ciua Teng, yang disebut sebagai kakek buyutnya Joni dan Ahok. Sementara, dua makam yang belum dibongkar dan satu lagi yang sudah dibongkar juga leluhurnya, Joni dan Ahok.

Adapun dugaan dari keluarga Joni dan Ahok, pembongkaran makam ini dilakukan oleh pihak yang menyerobot lahan milik mereka seluas 139 hektar yakni PT Sarana Karisma Jaya (SKJ) dan Cipta Member.

"Makam leluhur kami ini sudah 80 tahun tak pernah ada yang bongkar, tetapi sekarang mereka tega dan sangat berani lakukan pembongkaran tanpa ada izin dari pihak keluarga atau cicitnya Tan Ciau Teng," kesalnya.

Dengan adanya pembongkaran ini, keluarga Joni dan Ahok berharap pihak yang mengambil tulang belulang leluhurnya tersebut supaya dikembalikan ke tempat semula. Polisi juga diharapkan supaya mengusut kasus ini sampai dengan tuntas.

"Keluarga sudah lapor Polisi, kita berharap pelaku dihukum dan tulang belulang leluhur kami dikembalikan ke makamnya," tegasnya.

Tak lama berselang, Joni dan Ahok beserta keluarganya berziarah, puluhan warga lain merupakan rombongan dari Yosep Dias datang ke lokasi.

Diketahui, Yosep Dias juga merupakan cicitn Tan Ciau Teng yang baru mengetahui makam leluhurnya dibongkar orang atau pihak penyerobot lahan.

"Saya minta tulang belulang leluhur kami ini dikembalikan. Saya mengutuk keras orang yang membongkar makam ini tanpa ada izin dari pihak keluarga kami," kata dia.

Pantauan batamtoday di lahan seluas 139 hektar tersebut sudah banyak didirikan perumahan, dan sebagian lagi sudah diratakan untuk pembangunan selanjutnya.

Hanya saja, lokasi tempat keempat makam masih belum sempat diratakan. Kemungkinan, pembongkaran itu sengaja dilakukan supaya tanah makam tersebut juga bisa diratakan.