Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Penumpang KM Binaiya Bayar Tiket di Atas Harga Resmi
Oleh : emmi/dd
Senin | 28-01-2013 | 17:32 WIB
km_binaiya.jpg Honda-Batam
KM Binaiya. (Foto: sapos.co.id)

ANAMBAS, batamtoday - Penumpang KM Binaiya yang dikelola PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) merasa kecewa atas pungutan yang dilakukan oleh petugas tiket di Pelabuhan Kijang karena harga tiket berbeda dengan pembayaran yang dilakukan oleh penumpang sebesar Rp5 ribu per tiket.

"Saya merasa heran dengan pembayaran tiket padahal dalam tiket jelas tertera pembayaran dengan tujuan Kijang-Tarempa Rp140 ribu namun petugas meminta harus bayar Rp145 ribu," ujar Azmi, salah satu penumpang KM Binaiya kepada batamtoday, Senin (28/1/2013) di Tarempa.

Azmi menambahkan, selama beberapa kali menggunakan jasa angkutan Pelni dirinya tidak pernah membayar lebih dari harga yang tertera dalam tiket. Bahkan saat pembayaran sempat menanyakan kepada tiketing resmi PT Pelni namun tidak memberikan keterangan secara terperinci atas kelebihan pembayaran tersebut.

"Saya menilai banyaknya penumpang tujuan Tarempa, Natuna dan Pontianak sengaja dimanfaatkan oleh oknum petugas tiket di Pelabuhan Kijang tersebut," katanya.

Azmi kembali meminta penjelasan kepada petugas tiket Pelni, Rudi, namun enggan untuk memberikan penjelasan kepadanya.

"Coba saja kalau penumpang berangkat sekitar 2 ribu orang berarti kalikan saja setiap tiket Rp5 ribu berarti bisa dikatakan sekali berangkat kapal oknum tersebut bisa meraup keuntungan mencapai jutaan rupiah," katanya.

Azmi juga berharap agar manajemen PT Pelni memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama bagi penumpang yang menggunakan jasa angkutan Pelni.

"Saya tidak keberatan atas pembayaran Rp5 ribu tapi maunya pihak penjual tiket memberikan penjelasan kepada kita untuk apa uang tersebut karena di dalam tiket tidak tertera," katanya.