Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jalan Perumahan Diaspal, Jalan ke Tanjungpiayu Laut Rusak Parah
Oleh : kli/dd
Sabtu | 26-01-2013 | 12:20 WIB
jalan-piayu-laut.gif Honda-Batam
Jalan menuju Tanjungpiayu Laut yang rusak parah.

BATAM, batamtoday - Ketika anggota dewan dari kecamatan Seibeduk berlomba memperjuangkan pengaspalan jalan di lokasi perumahan tempat tinggalnya, jalan utama yang rusak parah menuju Tanjupiayu Laut terabaikan.

Hal inilah yang membuat sebagian warga Seibeduk meradang. Sebab, jalan utama dari daerah Pancur sampai ke Tanjungpiayu Laut masih rusak parah.

Beberapa lubang yang terdapat di jalan utama tersebut kian menimbulkan masalah. Sudah banyak warga yang mengalami kecelakaan akibat jalan berlubang tersebut.

Namun, keluhan warga ini tak pernah terakomodir sehingga pengaspalan jalan menuju Tanjungpiayu Laut itu tak diaspal sampai rusak parah.

Yopi warga Pancur mengatakan, jalan berlubang itu kerap membuat warga celaka. Tapi, pemerintah sepertinya masih enggan untuk melakukan pembangunan jalan ke daerah tersebut.

"Ini lah pak kondisinya sekarang, jalan utama di daerah Seibeduk masih kurang perhatian. Sementara, jalan di perumahan anggota DPRD disemenisasi dan diaspal sampai mulus," kesalnya.

Terkait pengaspalan jalan di lokasi perumahan tiga anggota dewan itu, pernah dipermasalahkan warga. Pada saat itu, jalan lintas Mangsang yang sudah rusak parah sama sekali tak terjamah pembangunan.

Setelah warga ribut melakukan protes terkait pengaspalan jalan di lokasi perumahan tiga anggota dewan yang menggunakan anggaran APBD kota Batam, jalan lintas Mangsang akhirnya disemenisasi seadanya. Tapi, hal itu tak membuat warga langsung nyaman atau bisa berdiam diri.

"Gimana mau didiamkan seperti itu, yang kami minta diperbaiki jalan umum bukan jalan pribadi. Sementara, jalan perumahan kok bisa diaspal pakai dana APBD," kata Heri, warga lainnya.

Pengaspalan jalan di lingkungan perumahan tiga anggota dewan di daerah Seibeduk masing-masing Muhammad Yunus, Jauhin Hutajulu dan Windarti Wahyuningsih menggunakan anggaran APBD 2012 sebesar Rp1,2 milliar.

Warga Seibeduk kini meminta pemerintah untuk menyisakan sedikit perhatian masalah pembangunan jalan utama yang kian rusak parah itu.