Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Investasi Asing Meningkat

BKPM Catat Indonesia Raih Target Realisasi Investasi Rp 313, 2 Triliun
Oleh : si
Selasa | 22-01-2013 | 20:31 WIB
Chatib_Basri.jpg Honda-Batam

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Muhammad Chatib Basri

JAKARTA, batamtoday - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat Indonesia berhasil meraih target realisasi investasi 2012 sebesar Rp313,2 triliun, atau naik 24,63% dari tahun sebelumnya.



"Realisasi investasi 2012 berhasil melampaui target 10,5% yakni Rp283,5 triliun," ujar Kepala BKPM, Chatib Basri di Jakarta, Selasa (22/1/2013).

Menurut Chatib, realisasi investasi tersebut dipengaruhi perlambatan ekonomi global. Hal ini terutama karena aksi negara-negara maju yang mengincar negara berkembang, termasuk Indonesia.

Sementara untuk realisasi kuartal keempat 2012, Indonesia berhasil meraih investasi sebesar Rp83,3 trilun, meningkat cukup signifikan ketimbang kuartal sebelumnya sebesar Rp25,2 triliun. Sedangkan tahun sebelumnya pada kuartal keempat hanya berhasil mencapai Rp24,0 triliun.

"Angka realisasi kuartal ini tidak bisa diperbandingkan kenaikannya karena siklus, jadi lebih baik bandingkan secara year on year," kata dia.

Ia menyebutkan total investasi tersebut di luar investasi sektor migas, perbankan, lembaga keuangan non bank, asuransi, sewa guna usaha dan industri rumah tangga.

Sedangkan realisasi penanaman modal dalam negeri mengalami penurunan 2,5% ketimbang realisasi kuartal empat 2011. Realisasi investasi dalam negeri kuartal empat 2012 mencapai Rp26,5 triliun, turun 2,5% yoy dari kuartal empat 2011.

Hal ini karena meningkatnya realisasi investasi asing mencapai Rp56,2 triliun. "Investasi dalam negeri kuartal empat bukan lagi di pertambangan, tapi bergeser di industri makanan karena adanya penurunan harga komoditas," ujarnya.

Ia mengungkapkan realisasi investasi dalam negeri 2012 year on year mencapai Rp92,2 triliun, sedangkan investasi asing mencapai Rp221,0 triliun.

"Investasi dalam negeri berhasil mencapai target besar mencapai 120,2% dibanding asing yang hanya 106,9%," ungkapnya.

Meski demikian tren tahunan sektor pertambangan masih tetap besar dari investasi asing karena mereka sudah punya potensi di sektor tersebut.