Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pembayaran Listrik PLN Sistem Prabayar Dikeluhkan Lebih Mahal
Oleh : arj/dd
Jum'at | 11-01-2013 | 18:07 WIB
meteran-listrik-prabayar-1.jpg Honda-Batam
Meteran listrik prabayar

TANJUNGUBAN, batamtoday - Pembayaran rekening listrik dengan sistem prabayar bagi pelanggan PLN, banyak dikeluhkan konsumen di Bintan Utara. Apalagi, informasi awal yang didapat sistem prabayar akan lebih hemat tidak sesuai dengan realisasinya.


Yang dirasakan banyak warga Bintan Utara, sistem prabayar justru lebih mahal dibandingkan dengan sistem sebelumnya. Imah, ibu rumah tangga (IRT) di Tanjunguban, salah satu yang mengeluhkan sistem prabayar ini, Jumat (11/1/2013).

Dijelaskan Imah, sebelum mengunakan meteran listrik prabayar, dia membayar tagihan listrik hanya sekitar Rp 100 ribu perbulan. Nah, setelah sitem prabayar ini, dirinya justru lebih dari Rp 300 ribu.

Dia juga menyampaikan, sebelum menggunakan meteran sistem prabayar, rumahnya memakai sistem KWH atau meteran pencatatan. Waktu memakai meteran lama, rumahnya mengcover tiga rumah tetangganya, dan sebulan hanya membayar sekitar Rp 100 ribu.

"Sekarang ini hanya satu rumah, pemakaiannya juga tetap seperti biasa, yakni lampu, TV dan mesin pompa air," ungkap Imah.

Terkait keluhan warga, Manager PLN Ranting Tanjunguban, Iwan AF, tetap mengatakan, jika sistem prabayar lebih hemat. Iwan juga menyarankan, bila ada pelanggan yang mengeluh lebih mahal, bisa langsung mendatangi PLN menanyakan langsung ke pihaknya.

Dia juga menambahkan, alat untuk pengisian voucher listerik langsung didrop dari pusat. Termasuk daya ukur dan biaya, yang menentukan juga dari pusat.

"Dengan sistem prabayar sebenarnya bisa membantu pelanggan untuk menghemat, karena bisa memantau berapa besar pemakaian. Kalau pelanggannya boros, Rp1 juta isi voucher saja bisa tidak cukup," katanya.

Selain dapat memantau pemakaian, Iwan menyampaikan, pelanggan tidak perlu kawatir lagi akan diputus karena terlambat membayar. Termasuk menghindari ada selisih hitungan yang kerap terjadi dalam penghitungan sistem lama.

Untuk jumlah pelanggan yang sudah menggunakan sistem prabayar di wilayah Tanjunguban, kata Iwan, hingga saat ini sudah mencapai 27 persen atau 3 ribu dari 9 ribuan pelanggan seleuruhnya.