Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Demo Buruh PT Pulau Bintan Djaya Ricuh, Lima Aktivis FSPMI Dipukuli Polisi
Oleh : chr/dd
Senin | 07-01-2013 | 11:27 WIB
demo-buruh-bintan-rusuh.gif Honda-Batam
Aksi demo di PT Pulau Bintan Djaya sesaat sebelum ricuh.

TANJUNGPINANG, batamtoday - Demonstrasi buruh di pabrik pengolahan karet PT Pulau Bintan Djaya (PBD), Bintan Timur berlangsung ricuh. Lima aktivis Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Bintan luka parah dipukuli polisi yang berjaga di perusahaan tersebut, Senin (7/1/2013) sekitar pukul 09.30 WIB.


Ketua Pengurus Unit Kerja (PUK) FFSPMI di PT PBD, Marcos, mengatakan, pemukulan terhadap lima anggotanya dilakukan oleh oknum polisi yang melakukan pengamanan demo di lokasi perusahaan.

Awalnya, kata Marcos, aksi demo menuntut penolakan PHK sepihak terhadap 36 buruh yang di dalamnya terdapat lima orang buruh tetap dan pengurus PUK-FSPMI di pabrik tersebut berjalan lancar. Seluruh buruh mendatangi pabrik guna melakukan penolakan PHK yang dinilai tidak berdasar pada 36 buruh.

"Aksi demo yang akan kami lakukan sebelumnya sudah kami beritahukan pada pihak keamanan. Sekitar pukul 08.00 WIB, dengan dikawal sejumlah pengamanan dari Polres Bintan dan Polsek Bintan Timur, kami telah melakukan orasi di jalan masuk perusahaan," kata Marcos.

Namun tiba-tiba, para buruh yang berdemo tersebut dituding menghalang-halangi aktivitas perusahaan, dengan cara menutup jalan. Padahal, menurut Marcos, para buruh hanya duduk-duduk di pinggir jalan dan aktivitas keluar masuk kendaraan perusahaan tidak pernah diganggu.

"Saat itu, Polisi langsung menghalau dan secara membabi-buta menyerang sejumlah peserta demo. Ada yang ditinju, dipijak dan diseret, lalu dipukuli hingga sebagian peserta demo ada muka dan bibirnya lecet dan lebam," kata Marcos.

Atas pemukulan ini, tambah Marcos, pihaknya telah mengoordinasikan kejadian yang dialami ke pengurus DPC dan DPD-FSPMI Bintan dan Provinsi Kepri.

Sementara itu, lima aktivis buruh yang dianiaya, masing-masing, Ovi, Wahyu, Ilyas dan Hendra, bersama satu orang buruh lain yang belum diketahui namanya, saat ini sedang dilakukan visum di Puskesmas BIntan Timur, untuk melengkapi pelaporan penganiayaan yang dilakukan oknum polisi tersebut.

Hingga berita ini diunggah, aksi demo menolak PHK sepihak terhadap 36 buruh PT PBD masih terus berlangsung.

Sementara Kapolsek Bintan Timur, Kompol Deden H, yang berusaha dikonfirmasi terkait kejadian ini, belum dapat memberikan keterangan karena saat dihubungi ponsel yang bersangkutan tak aktif.