Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Angka Kriminalitas di Kepri Meningkat Pada 2012

Setiap 6 Jam Terjadi Tindak Kejahatan di Kepri
Oleh : ali/dd
Senin | 31-12-2012 | 15:50 WIB
kapolda-kepri-baru.gif Honda-Batam
Brigjen Pol. Yotje Mende, Kapolda Kepri.

BATAM, batamtoday - Angka kriminalitas di Kepulauan Riau (Kepri) selama tahun 2012 yang tercatat sebanyak 4.144 kasus, mengalami peningkatan sebanyak 5 persen atau meningkat 201 kasus dibanding tahun 2011 yang hanya 3.943 kasus.


Sementara penanganan berbagai kasus yang terjadi di Kepri, untuk tahun 2012 mengalami penurunan dibanding 2011. Dari 4.144 kasus hanya 1.905 perkara yang dinyatakan selesai, sementara tahun 2011 bisa menyelesaikan 1.928 dari 3.943 kasus. 

"Penyelesaian perkara untuk 2011 sebanyak 1.928 kasus, pada 2012 sebanyak 1.905. Rata - rata kejadian dalam catatan Crime Indeks di Kepri terjadi setiap harinya dalam 6 jam 6 menit," ujar Kapolda Kepri Brigjen Pol Yotje Mende saat menyampaikan catatan Crime Indeks 2012 di Mapolda Kepri, Senin (31/12/2012).

Menurutnya, pada 2012 Polda Kepri sendiri menanggni 159 kasus, di tahun 2011 sebanyak 150 kasus. Wilayah hukum Polres Tanjungpinang pada 2012 tercatat sebanyak 670 kasus, meningkat dibanding tahun 2011 sebanyak 668 kasus.

Sedangkan Polres Karimun pada 2012 menangani sebanyak 263. Jumlah ini, menurutnya, mengalami peningkatan dibanding kasus 2011 yang terjadi sebanyak 248 kasus. Polres Bintan pada 2012 sebanyak 216 kasus, dan pada 2011 terjadi 126 kasus. Sedangkan di Lingga, pada 2012 sebanyak 73 kasus dan di tahun 2011 sebanyak 72 kasus.

Sementara di wilayah hukum Polres Natuna, merupakan satu-satunya yang mengalami penurunan angka kriminalitas pada 2012 yang hanya 62, dari 173 kasus pada 2011.

Dari 201 peningkatan jumlah kasus di Kepri untuk tahun 2012, wilayah hukum Polresta Barelang merupakan penyumbang terbesar, 195 kasus.

"Di wilayah Polresta Barelang mengalami peningkatan kejahatan di tahun ini dibanding tahun sebelumnya. Di 2012 ini sebanyak 2.701 kasus, sedangkan 2011 sebanyak 2.506 kasus," terangnya.

Yotje juga mengakui terjadi kelemahan pada insitusi yang dipimpinnya di wilayah Polda Kepri terhadap penyelesaian perkara yang lebih banyak tidak dapat diselesaikan dibanding kasus-kasus yang terungkap.

"Salah satu faktor adanya kasus-kasus yang tidak terungkap itu, lebih pada kasus lama yang terungkap pada bulan-bulan selanjutnya," pungkasnya.