Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Catatan Akhir Tahun ICW

Golkar Partai Terkorup, Disusul Demokrat, PAN dan PDIP
Oleh : si
Jum'at | 28-12-2012 | 17:02 WIB
Apung_Widadi.jpg Honda-Batam

Apung Widadi, Peneliti Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW)

JAKARTA, batamtoday - Indonesia Corruption Watch (ICW) menegaskan, Partai Golkar adalah partai terkorup karena banyak kadernya yang terjerat kasus tindak pidana korupsi di pusat maupun daerah.



Setelah Golkar, partai terkorup kedua adalah  Partai Demokrat, kemudian Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Lalu, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Persatuan Pembangunan.

"Kader Partai Golkar paling banyak terjerat kasus korupsi, ada 14 kader disana,"  kata Apung Widadi, Peneliti Divisi Korupsi Politik ICW saat menyampaikan 'Catatan Akhir Tahu ICW' di Jakarta, Jumat (28/12). 

Diposisi kedua, yakni Partai Demokrat dengan 10 kader yang terjerat korupsi. Kemudian di posisi ketiga terdapat PAN dan PDIP dengan delapan kader yang terlibat korupsi.

Selanjutnya, PKB (4 kader), Gerindra (3 kader) PKS dan PPP (2 kader). "Kenapa politisi mudah terjerat korupsi? Itu terjadi ketika politisi memanfaatkan kekuasaan dengan menyalahgunakan kewenangannya," katanya. 

Dia menambahkan, sepanjang tahun 2012 ini, ICW telah mencatat terdapat 52 kader partai politik yang terjerat kasus korupsi di pusat maupun daerah.

"Kita mencatat ada 52 kader parpol yang terjerat korupsi. 21 dari kalangan atau mantan DPR dan DPRD, 21 dari kepala daerah, dua pengurus partai, dan satu menteri aktif," ungkapnya.

Lebih lanjut dirinya menyimpulkan, kasus korupsi tersebut kebanyakan digunakan untuk pendanaan Pemilu 2014 mendatang.

"Disinyalir muara dari kasus korupsi politik diatas adalah pada pendanaan politik Pemilu 2014. Pendanaan politik masih bertumpu pada uang-uang haram yang bersumber dari korupsi," pungkasnya.

Namun, Partai Golkar melalui Wakil Sekjen Lalu Mara Satria Wangsa menilai laporan ICW mengada-ada.

"Laporan ICW itu seperti menyesuaikan dengan isi pidato Ketua Dewan Pembina salah satu parpol beberapa waktu lalu yang di muat di berbagai media. Jadi tidak heranlah, laporannya mengada-ada," kata Lalu Mara. 

Lalu Mara menegaskan selama ini Partai Golkar konsisten pada upaya pemberantasan korupsi. Dia secara khusus menyayangkan laporan ICW tersebut dan menyebut ada kepentingan politik.

"Korupsi kok lihat asal-usul jadi aneh. Kalau menyebut parpol, berarti tujuannya politik. Tindak pidana korupsi itu harus diberantas. Tidak usah pandang bulu, Karena itu Partai Golkar konsisten dan tegas mendukung upaya pemberantasan korupsi," kata Wasekjen Golkar ini.