Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Penanganannya Harus Diberi Porsi Lebih

Jika Dibiarkan, Kasus Lahan Berpotensi Ganggu Keamanan
Oleh : hrj/dd
Jum'at | 28-12-2012 | 15:11 WIB
konflik_agraria.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

TANJUNGUBAN, batamtoday - Maraknya kasus lahan, mulai penyerobotan hingga tumpang tindih di Bintan hendaknya diberi porsi lebih penanganannya oleh aparat terkait.

Sejumlah warga di Bintan menyatakan jika kasus lahan tidak diberi prioritas penyelesaian maka hal tersebut akan dapat menjadi pemicu gangguan keamanan.

"Pemerintah dan aparat penegak hukum harus sigap, karena permasalahan lahan sangat banyak dan terjadi sejak lama. Jangan sampai sudah ribut baru semua disibukkan," kata La Ode Alo, warga Seri Kuala Lobam, Jumat (28/12/2012).

Hal yang sama juga disampaikan oleh Herman Norbet yang sudah melaporkan kasus dugaan penyerobotan lahan miliknya di Desa Kuala Sempang, Kecamatan Seri Kuala Lobam Bintan, beberapa waktu lalu. Dia berharap, agar  pihak pneyidik kepolisian bisa lebih serius menangani kasusnya.

Dikatakan Herman, terakhir penanganan kasus dugaan penyerobotan yang melibatkan anggoata DPRD Bintan dari Partai Golkar semasa menjabat sebagai kepala desa tersebut, pihak penyidik sudah memanggil pemilik lahan sebelum dihibahkan kepada dirinya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bintan, AKP Rionald T Simanjuntak, mengatakan kasus dugaan penyerobotan lahan seluas 10,6 hektar di Desa Kuala Sempang, hingga saat ini sudah dilakukan pendalaman dan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.

"Kasus tersebut masih kita dalami dan sejumlah saksi sudah diperiksa," katanya.

Sebelumnya, AKBP Octo Budhi Prasetyo Kapolres Bintan, juga menyampaikan kepada pihak pemerintah agar kasus lahan di Bintan menjadi sorotan utama yang harus segera ditangani. Menurutnya masalah lahan menjadi salah satu pemicu terjadinya permasalahan yang bisa menganggu Kamtibmas di Bintan.