Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

COP Sesalkan Sikap RI Tak Peduli Orangutan

Besok 'Orangutan Bertinju' Depan Istana Merdeka
Oleh : Tunggul Naibaho
Senin | 14-03-2011 | 17:34 WIB
petinju_orangutan.jpg Honda-Batam

Dua orangutan dijadikan atlet tinju Thai Boxing di Thailand sebagai komoditas pertunjukan wisata di Negeri Gajah Putih. (Foto: Ist).

Batam, Batamtoday - Centre for Orangutan Protection (COP) akan melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, besok, Selasa 15 Maret 2011, memprotes sikap tidak acuh pemerintah Indonesia atas penyelundupan 12 ekor orangutan ke Thailand.

Pihak pemerintah Thailand sendiri sebenarnya menunjukan sikap koperatif untuk memulangkan kembali selusin orangutan itu ke Indonesia, hanya saja karena pemerintah Indonesia tidak menunjukan sikap yang proaktif, maka para orangutan tersebut diserahkan pemerintah Thailand ke Taman Buaya Samutprakan di luar kota Bangkok.

Daniek Hendarto dari COP, menyatakan bahwa Taman Buaya Samutprakan selama ini dikenal mempunyai reputasi buruk dalam memperlakukan satwa liar.

Di Thailand sendiri eksploitasi atas orangutan menuai kecaman keras dari COP maupun masyarakat international yang peduli kepada eksistensi orangutan, karena di negara ini, untuk kepentingan wisata, para orangutan dilatih tinju, lalu pertarungan sesama orangutan digelar dan menjadi komoditas pertunjukan wisata di negeri Gajah Putih itu.

Karena itulah, dalam aksi besok, kata Daniek, aktivis COP dalam aksinya akan menggunakan kostum petinju orangutan, sebagai bentuk sindiran baik kepada pemerintah Indonesia maupun Thailand.

"Dengan menggunakan kostum orangutan memakai sarung tinju, kita ingin memberitahu pemerintah Indonesia bahwa ada 12 ekor orangutan yang akan menjalani hari-hari penderitaan karena setiap hari akan diadu bertinju,' kata Daniek kepada batamtoday per telepon Senin 14 Maret 2011.

"Dengan aksi itu juga kita akan menyindir pemerintah dan masyarakat Thailand yang telah mengekspolitasi primata langka itu demi tujuan ekonomi semata," tandas Daniek.

Rencananya aksi akan dilakukann COP pada pagi hari, pukul 10.00 WIB.