Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Nasib Buruh Proyek Taman Kota Bintan Utara

Kerja Seperti Kerbau, Tapi Gaji Tak Pernah Dibayar
Oleh : hrj/dd
Rabu | 19-12-2012 | 14:19 WIB
taman-kota.gif Honda-Batam
Proyek pembangunan Taman Kota di Bintan Utara.

TANJUNGUBAN, batamtoday - Pengerjaan proyek pembangunan dua taman kota di Kampung Sekera, Bintan Utara dan Teluklobam menyisakan masalah pelik. Selain tak selesai, pekerja proyek itu ternyata belum dibayar keringat jerih payahnya oleh kontraktor.


Sugito, salah satu buruh dalam proyek tersebut mengatakan dirinya pada akhir November lalu ditawarkan pekerjaan proyek pembangunan taman kota itu dengan sistem borong untuk mengerjakan pemasangan keramik dengan perjanjian pekerjaan siap langsung diselesaikan pembayarannya. 

Namun justru pekerjaan pemasangan keramik yang dikerjakannya beserta beberapa rekannya sudah selesai pada Minggu (3/12/2012), justru sampai saat ini belum diselesaikan oleh pihak kontraktor.

"Belum satu rupiah pun kita dibayar, pada kita kerja seperti kerbau, karena mengejar waktu," imbuhnya, Rabu (19/12/2012). 

Sugito  menyebutkan sebelum mengerjakan pembangunan tersebut dirinya berhubungan langsung dnegan pihak kontraktor yang mengaku bernama Roy. Namun begitu selesai pekerjaan, ternyata penyelesaiannya sampai saat ini, hanya janji yang disampaikan. Begitu juga nomor ponsel Roy yang biasa dihubungi sudah tidak aktif lagi.

"Ini bukan kami saja yang belum dibayar, tetapi kawan lain pun masih banyak yang belum diselesaikan (pembayarannya)," katanya.

Gito panggilan akrabnya berharap, agar pemerintah selaku penanggungjawab bisa bertanggungjawab serta segera menyelesaikan hak para pekerja yang terlibat dalam mengerjakan pembangunan taman kota tersebut.

Karena katanya, dengan bekerjanya mereka di proyek tersebut berharap ada hasilnya, tapi kenyataanya justru yang didapat musibah yang justru lebih menyengsarakan.

"Kita sudah bekerja dengan baik, namun yang kita dapat justru bencana, karena anak dan istri jadi korban," tambahnya.

Sementara itu, Raja Miskal anggota komisi II DPRD Bintan secara terpisah mengatakan pihak kontraktor harus menyelesaikan hak-hak para pekerjanya yang terlibat dalam pembangunan taman kota tersebut.
"Harusnya, gaji mereka sudah dibayar sebelum keringat mereka kering," katanya.

Karena sejak awal kontraktor menyanggupi maka tidak ada alasan lagi, semua yang belum terselesaikan harus diselesaikan, apa lagi masalah gaji para pekerjanya. Karena sudah seharusnya diselesaikan, sebab pencairan anggaran secara keseluruhan harus berakhir pada pertengahan Desember.

Raja Muhammad, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP)  Bintan, dihubungi secara terpisah terkait masalah penyelesaian pembangunan taman kota tersebut, hingga berita ini diunggah belum memberikan pernyataan.

Proyek pengerjaan taman kota di Bintan Utara dan Lobam ini dikerjakan oleh CV Bindo Putra Perkasa dengan nilai proyek sebeesar Rp 1,47 miliar.