Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Penghina Habibie Sekarang Hina Gus Dur
Oleh : dd/tc
Rabu | 19-12-2012 | 12:49 WIB
zainuddin_maidin.jpg Honda-Batam
Zainudin Maidin.

KUALA LUMPUR, batamtoday - Elite politik Malaysia yang baru saja menghina Presiden B.J. Habibie, Zainudin Maidin, tampaknya masih belum menganggap lontarannya memanaskan hubungan Indonesia-Malaysia. Selain menolak meminta maaf, Zainudin kini malah meluaskan penghinaannya pada mantan Presiden Abdurrahman Wahid.

Menulis di blog pribadinya, Selasa, 18 Desember 2012, Zainudin mengecam Habibie dan Gus Dur --panggilan akrab Presiden Wahid--sebagai pemimpin Indonesia yang tidak lagi menghormati kedaulatan Malaysia. Kedua mantan RI-1 ini dinilai sering turut campur dalam urusan politik dalam negeri Malaysia dan "mau mengajar demokrasi pada kami." Habibie sendiri tidak mempersoalkan kecaman ini.

Zainudin membandingkan kondisi sekarang dengan zaman Presiden Soeharto. Ketika itu, kata dia, Soeharto dan Perdana Menteri Tun Abdul Razak sepakat untuk menjaga hubungan baik kedua negara dengan tidak mencampuri urusan politik masing-masing. Zainudin sendiri selain pernah menjadi Menteri Penerangan Malaysia, juga pernah menjadi Pemimpin Redaksi Harian Utusan Malaysia.

Zainudin tampaknya tidak senang dengan dukungan yang ditunjukkan Gus Dur dan Habibie pada mantan Deputi Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Sejak pengadilan menyatakan Anwar tak terbukti melakukan tindakan homoseksual --yang di Malaysia dianggap tindak pidana--posisi politik Anwar memang menguat. Partainya, Partai Keadilan Rakyat, kini memiliki kursi di parlemen.

Menurut Zainudin, rakyat Indonesia sekarang berada dalam euforia demokrasi setelah keluar dari penindasan politik sekian lama. "Kegairahan euforia demokrasi Indonesia ini membuat sebagian pihak di Indonesia --terutama Gus Dur dan Habibie-- memandang kecil demokrasi Malaysia dan mau mengajar demokrasi kepada kami," tulisnya.