Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ribuan Warga Geruduk Kantor DPRD Batam

95 Persen Lahan di Bengkong Sadai Bermasalah
Oleh : ron/dd
Rabu | 19-12-2012 | 10:37 WIB

BATAM, batamtoday - Sekitar seribu warga di Kelurahan Bengkong Sadai berunjuk rasa di kantor DPRD Kota Batam, Rabu (19/12/2012) pagi.

Warga menuntut pemerintah agar menyelesaikan segala permasalahan lahan di Bengkong Sadai yang dianggap sudah kompleks.

Pantauan batamtoday, para pendemo tidak hanya laki-laki tapi ratusan ibu-ibu dan anak-anak mereka menuntut agar lahan mereka tidak diganggu oleh developer maupun investor.

Ali, warga RW 5, Bengkong Sadai mengatakan bahwa ada perusahaan yang bisa mengurus UWTO kavling milik mereka akan tetapi mematok harga yang sangat tinggi sebesar Rp 800 ribu/meter.

"Tidak masuk akal, padahal untuk mengurus UWTO ke Otorita Batam hanya Rp 45 ribu per meter," kata Ali kepada batamtoday.

Padahal, lanjut Ali, awalnya lahan tersebut merupakan lahan tidur yang telah dimanfaatkan warga sekian tahun. Setelah itu muncul perusahaan mengklaim lahan mereka hingga akhirnya diakukan perundingan tapi bayar Rp 800 ribu baru keluar UWTO-nya.

"Harga tersebut tidak masuk akal," keluh Ali.

Sementara itu Rudi, warga Bukit Beruntung mengatakan bahwa warga selalu diadudomba dengan investor. Dia menyebut 95 persen lahan di Kelurahan Bengkong Sadai bermasalah. Namun ironisnya, pemerintah tidak pernah komitmen SKB tahun 2007, yang salah satunya mengisyaratkan selagi belum ada negosiasi antara masyarakat dan investor tidak ada penggusuran.

"Berarti SKB tersebut dikangkangi. 95 persen lahan Bengkong Sadai bermasalah. Kita minta pemerintah terkait agar segera menyelesaikannya," tegas Rudi.