Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lingga Waspada Flu Burung, 1.247 Ekor Ayam Mati dalam Beberapa Hari

Flu Burung tidak Menular ke Manusia
Oleh : ardi01
Minggu | 13-03-2011 | 17:17 WIB

Lingga, Batamtoday - Wabah flu burung yang sedang berjangkit di Kabupaten Lingga dipastikan tidak berjangkit ke manusia. 

Demikian dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga dr Ignatius Lufti, Minggu 13 Maret 2011, setelah melakukan pengecekan langsung terhadap 516 warga di 8 titik lokasi wilatyah Kabupaten Lingga. 

"Kami tidak menemukan indikasi ada warga yang terjangkit flu burung dari 8 lokasi yang dinyatakan positif flu burung pada ayam,” tandas Ignatius kepada pers ketika berada di wilayah Singkep, saat melakukan pengecekan lapangan.

Hal ini berdasarkan hasil tes dari 516 warga di 8 lokasi dikecamatan singkep beberapa waktu yang lalu.

Dari data yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga, ucap Ignatius, unggas yang terserang Flu burung berjumlah 51 ekor ayam dari 1.247 ekor ayam yang mati

Sehari sebelumnya, Kadis Kesehatan Provinsi Kepri Cecep Yudiana, SKM.M.kes didampingi dr. Ignatius Lufti dan beberapa pejabat terkait ikut saat melakukan pengecekan ke masyarakat, juga menyatakan hal yang sama, bahwa tidak ada potensi penularan flu burung kepada manusia.

Cecep juga mengecek kesiapan RSUD, SDM dan peralatanya, mengantisipasi jika terjadi penularan flu burung dari hewan kepada manusia. Dirut RSUD, dr Siti Nafsiah, menyatakan kesiapan pihaknya, baik peralatan maupun ruang isolasi.

Keterangan beberapa warga yang di himpun oleh batamtoday, sampai sejauh ini belum ada warga yang terindikasi terjangkit virus flu burung. Salah seorang warga, Ibrahim ishak, yang mengaku ayam peliharaanya mati sebanyak 80 ekor dalam 3 hari, tetap nampak sehat, meski ia sendiri yang melakukan penguburan atas ayam-ayamnya yang mati.

Ibrahim mengatakan dia tidak tahu kalau ayamnya mati karena terkena flu burung.

“Saya tidak tahu, kalau saya tahu saya panggil dokter,“ katanya sambil tertawa

Dia bercerita, setelah dia melihat ayamnya mati dengan spontan bapak berumur 74 tahun ini melakukan pembersihan dan penguburan.

Dia mengatakan diawali menggali lobang ditempat yang tepat untuk mengubur bangkai ayam, memakai sarung tangan untuk mengakat bangkai ayam, membakar ayam yang mati di dalam lobang, kemudian menimbun lobang dengan tanah dan tidak lupa sekaligus  mengubur sarung tangan plastik yang dikenakannya. Hal itu diceritakanya kepada tim yang turun dipimpin Cecep dan Ignatius.

Setelah itu, lanjutnya dia mengambil sampah untuk dibakar di atas timbunan tanah bekas menutup bangkai ayam, dan  dengan nada semangat dia menceritakan hal tersebut, setelah urusan ayam selesai bapak yang suka bercanda tersebut bergegas membersihkan diri  untuk mandi dan mengganti pakaian yang dia kenakan.

"Hingga beberapa kali saya ganti baju pak,“ ujarnya.

Cecep Yudiana memberikan pujian atas tindakan yang dilakukan Ibrahaim Ishak. Cecep mengatakan apa yang disampaikan Ibrahim sangat tepat.

Cecep Yudiana, kepada media memastikan bahwa flu burung hanya terjadi pada unggas tidak menular kepada manusia jika penanganannya benar.

"Tidak sampai menular kepada manusia, jika menannagninya benar, seperti apa yang dilakukan bapak Ibrahim ini (sembari merangkul, red),“ ujar Cecep.