Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Resahkan Masyarakat, Satpol PP Anambas Amankan 10 Pelayan Kafe
Oleh : em/dd
Senin | 17-12-2012 | 17:25 WIB
anambas-kafe.gif Honda-Batam
Salah satu pelayan kafe saat dimintai keterangan oleh anggota Satpol PP.

ANAMBAS, batamtoday - Akibat meresahkan masyarakat 10 pelayan kafe diamankan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang diperbantukan di Kecamatan Palmatak didampingi camat dan beberapa warga setempat.

"Kita mengamankan 10 pelayan kafe yang selama ini meresahkan masyarakat. Masyarakat membuat laporan dan kecamatan meminta bantuan kita karena kafe tersebut beroperasi hingga subuh," kata Kepala Satpol PP Pemkab Anambas, Dodi kepada wartawan baru-baru ini.
 
Saat dimintai keterangan oleh anggota satpol PP, kata Dodi ada beberapa dari mereka mengaku bekerja di kafe tersebut baru sekitar sepuluh hari dan ada yang sudah satu bulan. Mereka juga mengaku difasilitasi oleh pemilik kafe (Buyung) rumah kos dan diberi batasan tidak boleh keluar meninggalkan kafe selama bekerja di kafenya kemudian tugasnya adalah hanya menemani tamu saja hingga pukul 02.00 WIB tidak lebih.

"Kami disediakan rumah, kalau malam kita disuruh untuk menemani tamu saja dan siang istirahat. Kita tidak boleh ke luar lingkungan kafe." kata Yoshe salah satu pelayan yang diamankan.

Setelah diambil keterangan, ke-10 pelayan cafe yang diduga merangkap sebagai pekerja seks komersial (PSK) tersebut dikembalikan ke daerah asal masing-masing menggunakan kapal ferry Seven Star Island menuju Tanjungpinang.

"Mereka akan dikawal sampai Letung, dan dari Letung sudah berangkat lagi ke Tanjungpinang, mereka pasti akan tiba di Tanjungpinang dan tidak akan lagi persinggahan kapal di tempat lain," tegas Dodi.

Dodi menambahkan selama dua malam, yakni Jumat dan Sabtu diinapkan di penginapan Siantan Nur. Baru pada minggu kemarin mereka diberangkatkan dengan menggunakan kapal ferry Seven Star Island dan satu pelayan dikirim ke Pontianak melalui KM Bukit Raya yang sandar Senin subuh.

"Satu pelayan bernama Rahmah dijemput oleh calon suaminya Zulkarnain. Ia dibawa calon suaminya ke Desa Putik sedangkan yang lainnya tetap dipulangkan kedaerah masing-masing," katanya.

10 pelayan cafe tersebut diantaranya ada warga Batam, Yoshe warga Sei Beduk Batam, Ervina JH asal Sagulung Batuaji. Sementara Tarmi dari Pandeglang Jawa Barat, Julia asal Pontianak, Lina Marlini asal Batam, Mayka asal Tanjungpinang, Rama asal Medan, Sumiati asal Midai dan Rahmah asal Jawa Timur.