Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

SBY Tak Singgung soal Pemecatan Ruhut
Oleh : miol/si
Minggu | 16-12-2012 | 13:22 WIB

BOGOR, batamtoday - Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberikan pembekalan kepada sekitar 5.000 kader partai itu di Sentul, Bogor, Jawa Barat, kemarin.


Dalam pembekalan yang berlangsung tertutup untuk wartawan tersebut, Yudhoyono tidak menyinggung secara khusus soal pencopotan Ruhut Sitompul dari pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat.

Yudhoyono hanya menekankan soliditas dan kerja keras para kader Demokrat. Menurut Yudhoyono, soliditas dan kerja keras sangat penting untuk menghadapi berbagai persoalan yang tengah dialami Demokrat serta menghadapi Pemilu 2014.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Saan Mustopha mengungkapkan hal itu seusai mendengarkan pengarahan dari Yudhoyono. Sebelum Yudhoyono memberikan pembekalan, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum memberikan sambutan di hadapan jajaran dewan kehormatan, dewan pembina, komisi pengawas, pengurus DPP, anggota fraksi di DPR, organisasi sayap, pengurus DPD, DPC, anggota fraksi DPRD provinsi dan kabupaten/kota.

Berbeda dengan sehari sebelumnya, dalam pembekalan tersebut Ruhut tidak hadir. Padahal, sehari sebelumnya ia bertekad tetap menghadiri Silaturahmi Nasional (Silatnas) Demokrat kendati ia diusir dari forum.

Saan mengatakan Yudhoyono tidak memberikan target perolehan suara Demokrat di Pemilu 2014. Hanya saja, kata dia, meski elektabilitas Demokrat melorot berdasarkan hasil survei berbagai lembaga survei, pihaknya yakin elektabilitas bakal kembali naik di 2014.

"Arahan terpenting dari Pak SBY ialah bagaimana agar kader terus berkomunikasi dengan rakyat secara langsung," kata Saan.

Ia juga menegaskan bahwa Yudhoyono tidak menyampaikan kritikan kepada internal Demokrat. "Ini lebih memberikan motivasi, semangat terhadap kader."

Ketua Bidang Eksternal, Luar Negeri, dan LSM Demokrat Andi Nurpati menambahkan dalam dua tahun ke depan Yudhoyono menghendaki partai tetap semangat dan solid untuk memenangi pemilu. "Meskipun target tetap di tiga besar," kata Andi.

Yudhoyono, tukas Andi, mencanangkan target yang tidak ambisius, yaitu minimal meraih 15% suara.

Tidak disinggung
Pernyataan senada dikemukakan oleh Ketua Divisi Komunikasi Publik Demokrat I Gede Pasek Suardika. "Pembekalan Pak SBY ini seperti suntikan vitamin kepada kami."

Ketika ditanyakan bagaimana sikap Yudhoyono atas pencopotan Ruhut, Gede Pasek menjawab, "Surat pencopotan itu ditandatangani oleh Anas Urbaningrum dan Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono. Jadi, Anda bisa mengartikan secara jelas."

DPP Demokrat mencopot Ruhut dari jabatan ketua departemen komunikasi dengan dalih agar ia bisa lebih fokus di Komisi III DPR. Selain Ruhut, DPP juga mencopot Ignatius Mulyono dengan alasan yang sama.

Namun, Ruhut menilai pencopotan dirinya terjadi karena ia sering mendesak Anas mundur dari kursi ketua umum agar tidak menyandera Demokrat. Ruhut bahkan menantang Anas dengan menyebut, "Saya tetap pengurus DPP. Yang bisa mencopot saya hanya Pak SBY."

Setelah itulah, kehadiran Ruhut di Silatnas Demokrat di Sentul tidak dikehendaki sebagian kader Demokrat. Ruhut dituding kerap mengeluarkan pernyataan kontroversial, khususnya terkait dengan desakan agar Anas mundur.

Peneliti dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanudin Muhtadi menilai apa yang ditunjukkan dengan kisruh pencopotan Ruhut menegaskan kian mengerasnya kubu di Demokrat. Kubu itu terbelah dalam dua kelompok, yakni kubu Anas dan kubu Cikeas.