Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lima Kali Disatroni Maling, Mahmud Fauzi Rugi Ratusan Juta
Oleh : kli/dd
Sabtu | 15-12-2012 | 12:28 WIB
mahfud-korban-maling-1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Korban Mahmud Fauzi di rumahnya.

BATAM, batamtoday - Mahmud Fauzi, warga Perumnas Baru blok D/3, Sagulung terpaksa merugi hampir ratusan juta. Pasalnya, dalam setahun rumah miliknya disatroni maling sampai lima kali. Beberapa perhiasan dan barang berharga lainnya raib digondol maling setiap kali beraksi.

Mahmud kepada batamtoday menuturkan selama tahun 2012 ini rumah kontrakannya sudah lima kali disantroni maling. Kejadian pertama sampai ketiga terjadi beberapa bulan yang lalu, sementara kejadian keempat dan kelima terjadi pada bulan Desember 2012.

Menurutnya, total nilai harta benda milik Mahmud yang raib digondol maling diperkirakan hingga ratusan juta. Sebab, pada kejadian ketiga beberapa perhiasan seperti berlian, emas dan lainnya milik istrinya digarong pelaku.

Sementara, empat kejadian lain termasuk kejadian kelima yang terjadi pada, Jumat (14/12/2012) siang pelaku menggondong barang eletroni yakni LCD TV, PS3, DVD. Tak tanggung-tanggung, pelaku juga menggondol tiga tabung gas ukuran 3 kilogram milik Mahmud.

"Saya sudah hampir gila mengingat kejadian ini. Sampai lima kali kejadian pelaku tak tertangkap," kata dia mengenang semua kejadian yang dialaminya, Sabtu (15/12/2012) siang.

Mahmud mengatakan pada saat kejadian kedua, pelaku kepergok anaknya, Dwi (23). Tapi, lantaran diancam akan dibunuh, Dwi terpaksa mengurungkan niatnya untuk melapor ke Polisi. Saat itu, keluarga Mahmud menduga pembobolan itu tak akan terlulang lagi lantaran pelaku pernah kepergok. Namun, pembobolan itu masih saja terulang hingga lima kali.

Dwi yang tengah kerja di salah satu perusahaan daerah Mukakuning belum bisa dimintai penjelasan. Akan tetapi, Mahmud dan keluarganya merasa trauma dan ketakutan karena ulah para pembobol.

"Dwi lagi kerja, tapi dulu emang pernah mergoki pelaku pada kejadian kedua. Dia (Dwi-Red) diancam akan dibunuh pelaku kalau lapor Polisi, makanya tak jadi di laporkan. Kalau kejadian lain semua saya laporkan, hanya saja Pelaku belum tertangkap," tutur Mahmud.

Ironisnya, kata Mahmud tak seorangpun tetangga rumahnya yang tau kejadian tersebut. Padahal, rumah di lingkungan itu berdempetan dan jarang sepi.

Melihat modus pelaku, mulai dari pembobolan hingga cara pelaku menggarong barang-barangnya, diduga dilakukan orang yang kenal atau tau gerak-gerik keluarga Mahmud. Sebab, pada kejadian keempat dan kelima hanya berselang dua minggu.

"Itulah yang buat saya tak habis pikir, darimana pelaku tahu kalau saya sudah beli Tv, dan selalu setiap kejadian Tv pasti hilang,"kesalnya.

Akibat kejadian ini, Mahmud beserta keluarganya berharap pihak Polisi dapat mengungkap kejadian tersebut. Pelaku dapat tertangkap dan diproses secara hukum.