Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Aceng Jalani Lebih dari 50 Adegan

Pembunuhan Lasron Panjaitan Direkonstruksi
Oleh : hrj/dd
Kamis | 13-12-2012 | 16:29 WIB
rekonstruksi-aceng.gif Honda-Batam
Tersangka Aceng saat melakukan peragaan pembuangan jasad Lasron Panjaitan.

TANJUNGUBAN, batamtoday - Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh tersangka Muhammad Palis Hidayat alias Aceng (33) terhadap Lasron Panjaitan (29) beberapa waktu lalu, akhirnya rekonstruksi, Kamis (12/12/2012).

Dalam rekonstruksi yang digelar oleh Satreskrim Polres Bintan yang disaksikan oleh wakil dari kejaksaan dan pengacara tersangka, sedikitnya terdapat sekitar 50 adegan. Mulai dari tersangka mengasah pisau di rumahnya di Kampung Kamboja Tanjunguban, hingga pelaku dijemput oleh korban untuk berangkat ke Tanjungpinang untuk menagih hutang pada salah seorang nasabahnya.

Dari rekonstruksi tersebut, diketahui korban terbunuh setelah mendapatkan tusukan beberapa kali pada bagian belakang korban. Walaupun, korban sempat melakukan perlawan dan berusaha untuk mengambil pisau milik tersangka, namun tak berdaya. Sementara pelaku terus melakukan penusukan kembali berkali-kali, hingga Lasron tewas di TKP.

AKP Rionald TS Simanjuntak, Kasat Reskrim Polres Bintan mengatakan, setelah melakukan penusukan dan kondisi korban sudah tidak berdaya, tersangka sempat menunggu menunggu untuk memastikan korban sudah meninggal yang selanjutnya, jasad Lasron dibuang ke dalam jurang.

"Secara manusiawi wajar kalau tersangka panik, karena merasa terlalu banyak hutangnya kepada korban, namun secara hukum cara penyelesaiannya tentu sangat salah," ujarnya.

Dijelaskan, selama dalam proses penyidikan memang tersangka sangat kooperatif  dalam memberikan keterangan dan setelah dilakukan rekonstruksi, semua yang disampaikan tidak berbeda dengan pengakuan tersangka.

Sementara itu, Sevnil Azmedi SH, kuasa hukum Aceng kepada batamtoday mengatakan memang rekonstruksi sifatnya wajib untuk memenuhi syaarat dalam penyidikan.

Dikatakan, kliennya melakukan perbuatan sadis tersebut, karena terus ditagih hutang setiap harinya. 

"Karena panik, makanya tega melakukan perbuatan sadisnya tersebut. Yang jelas tersangka sangat menyesali perbuatannya," katanya.