Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pembobol Bank dan Developer di Batuaji Belum Terungkap
Oleh : kli/dd
Kamis | 13-12-2012 | 13:21 WIB

BATAM, batamtoday - Kasus pembobolan KCP Bank Danamon Syariah di Perumahan Genta II dan PT Alirma Sarana Maju di Prumahan Pemda II, Batuaji sampai saat belum juga terungkap. Kedua kasus ini terjadi pada hari yang sama, Selasa (11/12/2012) diduga pelaku lebih dari dua orang dan merupakan spesialis pencuri brankas.

Diketahui, pelaku yang beraksi di Bank Danamon Syariah tak berhasil menggondol barang berharga. Dari hasil olah TKP Polisi di lokasi ditemukan brankas masih aman, hanya bingkai brankas sempat dicongkel pelaku.

Pihak bank sampai saat ini juga belum mau memberikan keterangan kepada wartawan. Mungkin, karena masih merasa tidak mengalami kerugian atau sama sekali tak mau memberikan penjelasan.

Sementara, PT Alirma Sarana Maju terpaksa mengalami kerugian hingga puluhan milliar. Pasalnya, brankas berbobot satu ton yang berisi hampir seribu sertifikat asli rumah raib beserta dokumen lain di dalam brankas tersebut.

Direktur PT Alirma Sarana Maju, Werton Panggabean kepada wartawan mengakui dari semua sertifikat yang hilang, ada beberapa sertifikat yang sudah seharusnya dimiliki oleh konsumennya karena sudah lunas. Hanya saja, kejadian ini membuat proses penyerahan sertifikat itu menjadi terkendala.

Meskipun demikian, Werton mengatakan pihaknya bertanggung jawab. PT Alirma Sarana Maju akan mengupayakan pengurusan sertifikat pengganti. Pengurusan yang sudah dilakukan yakni ke pihak BPN dan BTN.

"Sampai akhir 2012 jika sertifikat itu tidak ketemu, kami akan ganti. Penanganan kasus ini sepenuhnya saya percayakan ke pihak Polisi, biarlah mereka bekerja sesuai dengan tugasnya tanpa ada intervensi dari pihak perusahaan," tutur Werton, kemarin.

Masih kata Werton, sejak kejadian itu pihaknya sering mendapat pertanyaan dari konsumen. Tapi, penjelasan yang diberikan pihak PT Alirma Sarana Maju masih bisa dimaklumi oleh para konsumen tersebut.

"Sudah banyak yang tanya, mungkin mereka resah. Tapi setelah kita jelaskan konsumen itu bisa maklum," kata dia.