Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Saham-Saham Tidak Liquid Melesat Naik

IHSG Sesi I Di Buka Di Level 3552,887
Oleh : sumantri
Jum'at | 11-03-2011 | 12:01 WIB
Grafik_IHSG_Pada_sesi_I_Perdagangan_Jum'at_11_Maret_2011.png Honda-Batam

Grafik IHSG Pada sesi I Perdagangan Jum'at 11 Maret 2011

Batam, batamtoday - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perjalanannya pada perdagangan di akhir pekan ini, dengan kembali mengalami pelemahan atau koreksi alias turun sebesar 35,772 ke level 3552,887. Perdagangan sesi I hari ini, Jumn'at 11 Maret 2011, selain didera kabar buruk, "loyonya" indeks, lantai bursa juga diwarnai merebaknya isu pengumuman tingkat inflasi Negara Tirai Bambu, Cina, yang akan di release hari ini. 

 

Pengamat Pasar Modal PT Phillips Securities Batam, Johan Effendi berpendapat, release data inflasi tersebut sedikit banyaknya akan berpengaruh terhadap pergerakkan beberapa saham di bursa. Sementara itu, terkait penurunan INdeks, Johan mengungkapkan IHSG berada di level Support untuk hari ini yaitu 3530.

"Pelemahan Indeks pada sesi pembukaan pagi tadi, dipicu oleh pergerakkan bursa Amerika yang juga  juga mengalami koreksi cukup dalam, yaitu 228,487 ke level 11984,61, sperti nya hari ini Bursa Efek Indonesia akan diwarnai oleh aksi ambil untung yang bakal dilakukan oleh sebagian besar pelaku pasar," tutur Johan, kepada batamtoday, Jum'at siang 11 Maret 2011.

Selanjutnya, terkait kekhawatiran pasar terhadap pergerakkan inflasi Cina tersebut implikasinya lebih ke kebijakan yang akan di ambil Cina di sektor kredit, terutama kredit modal usaha. 

"Justru yang perlu dicemaskan adalah aksi Profit Taking, yang bakal mendera Bursa hari ini," tandas Johan. 

Berikut Saham-saham yang masuk dalam tiga besar di posisi Top Gainer dan Top Loser; Top Gainer pagi tadi diduduki ole saham tidak liquid PT Fastfood Indonesia Tbn (FASP) yang melesat naik sebesar 1300 poin ke levelk Rp 10.000, Saham Bayern Resources Tbk (BYAN) yang juga naik 800 poin ke level Rp 17.800 dan saham Malindo (MAIN) yang naik 250 poiun ke level RP 5.100. 

Sementara itu saham-saham yang menduduki Top Loser adalah Saham dengan kode Emiten GGRM yang terkoreksi alias turun sebesar 950 poin ke level Rp 40.000, saham dengan kode emiten ITMG yang terkoreksi 550 poin ke level Rp 43.300 dan saham berkode UNVR yang juga terkoreksi sebesar 400 poin ke level Rp 16.250.