Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ngintip Tetangga Lagi Mandi, Pekerja Pabrik Kayu Dipolisikan
Oleh : kli/dd
Senin | 03-12-2012 | 12:04 WIB
tukang-intip-1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Inilah pabrik kayu yang terletak di belakang perumahan Buana Point.

BATAM, batamtoday - Warga perumahan Buana Point, Sagulung, khususnya ibu rumah tangga di blok H merasa tak nyaman mandi di kamar mandi rumah mereka, karena sering diintip pekerja pabrik kayu di belakang perumahan tersebut.


Kelakuan para pekerja pabrik kayu, yang mayoritas pria lajang, itu bahkan diadukan ke polisi. Sebab, untuk mandi di rumah sendiri aja para ibu-ibu perumahan itu sudah tak nyaman lagi.

Kelakukan tak terpuji oleh pekerja pabrik kayu itu diduga sudah berlangsung lama. Dimana, sembilan rumah di blok H yang berdekatan dengan pabrik kayu itu dipasang tangga kayu yang langsung terhubung dengan jendela kaca kamar madi masing-masing warga.

Terbukti, Minggu (2/12/2012), istri Usman, penghuni salah satu rumah di blok H, memergoki seorang pria yang sedang mengintipnya saat mandi. Merasa tak terima, IRT terserbut melaporkan kejadian itu kepada suaminya.

Usman beserta delapan warga lainnya langsung mendatangi pabrik kayu yang berada di belakang perumahan. Namun, beberapa pekerja saar diinterogasi tak satu pun yang mau mengaku. Padahal, di belakang rumah masing-masing warga sudah terlihat jelas tangga kayu menempel.

"Istri saya sempat teriak ada orang ngintip. Saya panggil para tetangga untuk mencari tahu pelaku. Ternyata di belakang rumah kami sudah ada tangga yang menempel terbuat dari kayu," ujar Usman saat mendatangi Polsek Sagulung, Minggu (2/12/2012).

Kecurigaan mereka yang mengarah kepada pekerja kayu itupun semakin kuat karena temuan tangga tersebut. Namun, karena istri Usman tak melihat jelas wajah pelaku, sehingga tidak bisa langsung diseret ke Polsek Sagulung.

Selain ulah para pekerjanya sering mengintip orang mandi, warga juga keberatan lantaran asap pembakaran kayu itu kerap masuk ke dalam rumah. Sehingga, mereka sangat berharap pemilik kayu dapat memperhatikan keluhan warga tersebut. Dan, Polisi juga diminta untuk mengusut perbuatan yang meresehkan kaum wanita di perumahan itu.

"Pemilik pabrik sudah seharusnya dengar keluhan warga ini. Terkait kasus pengintipan itu, kami minta polisi dapat mengusutnya. Ketenangan kami mulai terusik," pinta Usman yang diamini warga lainnya.