Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mengaku Sudah 'Bayar' Polisi

Sekelompok Orang Serang Rumah Lisbon Sihombing
Oleh : kli/dd
Sabtu | 01-12-2012 | 17:23 WIB
rumah-lisbon.gif Honda-Batam

PKP Developer

Rumah Lisbon Sihombing yang diserang sekelompok orang.

BATAM, batamtoday - Terkait laporan polisi yang tidak direspon di Mapolresta Barelang, mengakibatakan sekelompok orang nekat serang dan obrak-abrik rumah Lisbon Sihombing di ruli Pasir Putih Persada RT04, Batuaji.

Dua orang diantaranya yakni Juni Handayani Simanjutak dam Mariani Tobing mengaku sudah membayar Polisi, sehingga laporan itu tak akan pernah diproses.

"Percuma kau melapor ke Polisi, bukan cuma Kapolsek Batuaji yang bisa kami pengang dan bayar. Kapolresta Barelang pun sudah kami bayar. Percuma kamu menuntut hakmu ke kantor polisi," kata Lamriana Tampubolan, istri Lisbon Sihombing, menirukan perkataan Juni Handayani Simanjuntak.


Menurut Lamriana, kejadian pengrusakan yang dilakukan sekelompok orang itu pada tanggal 5 November 2012 sekitar pukul 19.00 WIB. Pada saat itu juga, Juni Handayani bersama Mariani mengaku sudah membayar Kapolsek Batuaji dan Kapolresta Barelang supaya laporan mereka tidak ditindaklanjuti.

Saat itu juga, kata Lamriana, mereka disekap di rumah bersama dua orang anaknya. Bahkan, berbagai macam caci maki dilontarkan oleh sekelompok orang yang dikoordinir oleh Juniper Sitompul, Jerni Nababan dan Herman Indris. Termasuk Juni Handayani Simanjutak dan Mariani Tobing memecahi pot bunga dan mengobrak-abrik seisi rumah.

"Saya dan kedua anak saya sekarang trauma, pak. Belum lagi pengakuan mereka yang sudah membayar Kapolsek dan Kapolres. Artinya, kami tak akan bisa lagi mendapat perlindungan hukum di Indonesia ini," katanya.

Lisbon, yang duduk berdekatan dengan istrinya, menambahkan, pengrusakan dan penghinaan itupun sudah dilaporkan kebali ke Mapolresta Barelang pada 7 Nopember 2012 lalu dengan nomor : LP-B/1002/X1/2012/Kepri/SPK - Polresta Barelang. Namun, hingga kini laporan itu tak ditanggapi, sehingga kuat dugaan pengakuan Juni Handayani Simanjutak dam Mariani Tobing benar sudah membayar Kapolsek dan Kapolresta.

"Saya pikirnya jadi kesitu bang, mungkin pengakuan Juni Handayani Simanjutak dam Mariani Tobing benar sudah bayar Kapolsek dan Kapolresta, makanya laporan saya tak direspon. Selain saya takut, trauma tak tahu lagi mau mengadu ke mana. Saya hanya bisa berdoa suapaya Tuhan memberikan keadilan kepada keluarga saya," tutur Lisbon didampingi istrinya, Sabtu (1/12/2012) siang.

Akibat merasa terancam, keluarga Lisbon terpaksa mengungsi ke tempat keluarganya di sekitaran Batuaji. Bahkan, rumahnya yang diserang sekelompok orang itu tak layak lagi untuk dihuni. Atapnya banyak yang berlobang karena dihujani batu, dan seisi rumah terlihat berantakan.

Sambil meneteskan air mata, Lisbon berujar, "Tuhan tunjukkan kebesaran-Mu, berikan kami keadilan manusia hina dan tertindas ini."