Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Butuh Uluran Tangan Pembaca Budiman

Nur, Bayi Penderita Tumor Terbaring Lemas di RSUD Kepri
Oleh : ah/dd
Rabu | 28-11-2012 | 08:05 WIB
nur-(penderita)-1.jpg Honda-Batam
Nur, dengan mata yang kain hari kian membengkak, terbaring lemas di RSUD Kepri.

TANJUNGPINANG, batamtoday - Nur, bayi yang baru 7 bulan terlahir ke bumi, saat ini harus terbaring lemas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Kepulauan Riau, akibat penyakit yang dideritanya.


Sejak dilahirkan, biji mata Nur sebelah kanan terus mengalami pembengkakan yang kemudian diduga sebagai tumor.

Umi, ibu Nur yang ditemui di RSUD Kepri, Selasa (27/11/2012), mengatakan, awalnya Nur hanya menderita gatal-gatal pada mata, hingga kerap mengucek-ngucek matanya hingga memerah. Namun, karena kian hari kian menujukkan pembekakan, sehingga Nur sempat dirujuk ke rumah sakit Awal Bros Batam.

Namun, sebanyak lima kali menjalani pengobatan di RS Awal Bros dengan menggunakan Jamkesda, kesehatan bayi Nur pun tidak menunjukkan kemajuan. Setelah selama 12 hari dirawat di Awal Bros, Nur pun dibawa pulang ke RSUD Kepri di Tanjungpinang.

Umi yang merupakan warga Hanaria, Km 12 Tanjungpinang, ini mengaku telah menjual semua barang-barang berharga miliknya untuk membiayai pengobatan Nur selama ini. Ia pun kini kebingungan untuk melanjutkan pengobatan bayinya.

Umi pun hanya bisa pasrah melihat kondisi bayinya yang kian memperihatinkan di ruangan anak RSUP Kepri itu. "Anak saya di RSUP sudah 12 hari dirawat di sini. Kami berharap ada orang yang mengulurkan tangannya meringankan beban kami membantu biaya pengobatan Nur," ujar Umi sambil meneteskan air mata.

Meski sudah 12 hari dirawat di RSUD Kepri, dokter yang menangani Nur belum bisa memastikan penyakit yang diderita Nur. Namun yang pasti, kelopak mata bayi 7 bulan itu terus mengeluarkan cairan.

"Saya belum bisa memastikan penyakit yang diderita Nur, yang pasti kami masih menunggu hasil lab," kata dr Asep, dokter yang menangani bayi Nur.

Umi sangat berharap uluran tangan dan doa restu para pembaca budiman, untuk meringankan beban Nur, bayi yang baru 7 bulan dilahirkannya itu.