Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Antrian Kendaraan Menggila di Sejumlah SPBU

Pertamina Janji Normalisasi Stok BBM Bersubsidi
Oleh : ron/kli/dd
Senin | 26-11-2012 | 11:20 WIB
antri-pertamak.jpg Honda-Batam
Antrian kendaraan di SPBU Simpang Base Camp.

BATAM, batamtoday - Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis premium dan solar di kota Batam yang sudah meresahkan masyarakat akan segera diatasi. Pertamina berjanji akan melakukan normalisasi dengan menyalurkan BBM di atas rata-rata di 30 SPBU.


"Hari ini akan lakukan normalisasi, salurkan di atas rata-rata agar mencukupi," kata I Ketut Parmadi, Sales Manager Pertamina Provinsi Kepri saat konferensi pers di Batam Centre, Senin (26/11/2012).

Terkait kuota BBM subsidi yang hanya tinggal 2 persen hingga akhir tahun, Ketut mengatakan bisa ditutupi dengan mengambil jatah kuota Kabupaten/Kota lain di Kepri. Sehingga dalam 1 sampai 2 hari kedepan situasi bisa dinormalkan kembali.

"Kalo stok tidak ada masalah karena masih banyak. Masyarakat tidak perlu panik. Rata-rata per bulan 17.400 ton premium yang disalurkan," katanya.

Terkait pengawasan, Pertamina telah melakukan secara internal di SPBU. Pengawasan di luar penyalur tanggungjawab BPH Migas.

"Pengawasan tidak bisa bicara satu sektor. Kerjasama dengan pemerintah dan instansi terkait," terang Ketut.

Selain itu, untuk mengurangi penyelewengan BBM subsidi, Pertamina juga telah mengintruksikan ke SPBU agar membatasi jumlah  pembelian sampaii Rp 150 ribu per kendaraan untuk mengurangi kemungkinan penyeleweng BBM bermain.

"Kami tidak segan-segan memberikan sanksi apabila ada pihak SPBU yang bekerjasama dengan penyeleweng BBM," ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Batam, Rudi, SE pada kesempatan tersebut mengatakan telah melakukan pengecekan dan berdialog langsung dengan beberapa pemilik SPBU dan mulai hari ini, BBM akan disalurkan dan akan mencukupi kebutuhan.

"Dihimbau kepada masyarakat agar beli sesuai kebutuhan saja. Jangan merugikan. SPBU juga jangan bermain," tegas Rudi.

Sementara itu, kelangkaan BBM hingga hari ini masih terjadi di sejumlah wilayah.

Pantauan batamtoday di sejumlah SPBU yakni simpang Kabil, Pandawangi, Seibeduk, Top100 Tembesi, Genta III, Simpang Base Camp, Simpang Tobing dan Tanjunguncang terjadi antrian ratusan mobil dan sepeda motor.

Karena Premium langka, sebagian pengendara memilih untuk menggunakan Pertamax. Sehingga, pompa pengisian Pertamax juga terjadi antrian panjang.

Anis, pengendara Honda Jazz di SPBU simpang Base Camp mengatakan antrian panjang itu sudah berlangsung sejak pagi. Untuk mendapatkan Premium sekitar Rp 200 ribu, dia rela antri sampai tiga jam. Hal ini terpaksa dilakukan lantaran sejumlah SPBU yang didatanginya juga terjadi kelangkaan.

"Hampir semua SPBU langka Premium. Tadi, saya dapat kabar dari seorang teman, di SPBU simpang Base Camp masih ada Premium, makanya saya langsung datang dan ikut antrian," katanya, seusai melakukan pengisian BBM.

Kelangkaan BBM jenis Premium ini, menurut petugas SPBU lantaran terjadi pengurangan kuota. Bahkan, bahkan pengiriman dari Pertamina ke sejumlah SPBU lambat.

"Saya dengar stok Premium menipis, kuota jadinya dikurangi. Kalau masalah antrian ini, karena pengiriman yang lambat dari Pertamina. Mungkin karena stok yang menipis itu tadi," jelas seorang petugas SPBU di Simpang Base Camp yang namanya tak mau ditulis.

Hingga siang ini, antrian panjang di sejumlah SPBU masih terjadi. Diperkirakan, Premium yang masih ada di beberapa SPBU akan habis hingga sore.

"Tadi malam masuk satu tanki, itu tak akan mampu melayani semua yang antri hingga sore," ujar petugas SPBU sembari mengingatkan supaya namanya jangan ditulis.