Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

SPBU Berlakukan Sistem Kupon

Kelangkaan Premium Akibat Kuota Tinggal 2 Persen
Oleh : ron/ali/dd
Sabtu | 24-11-2012 | 14:47 WIB
antri-kda.gif Honda-Batam
Antrian kendaraan di SPBU KDA untuk mendapatkan BBM.

BATAM, batamtoday - Amsakar Ahmad, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam menyatakan penyebab kelangkaan BBM, khususnya jenis premium di Batam akibat kuota untuk tahun 2012 sudah menipis tinggal 2 persen lagi.


"Porsi pemakaian sudah 98 persen sehingga untuk 1,5 bulan kedepan qutoa yang tersisa tinggal 2 persen lagi sehingga Pertamina harus membatasi distribusinya agar mencukupi hingga akhir tahun. Untuk jumlah kuota tahun ini saya tidak ingat angka pastinya," ujar Amsakar kepada batamtoday, Sabtu (24/11/2012).

Selain kuota tahun 2012 yang sudah menipis, pertumbuhan kendaraan di Batam yang menggunakan premium juga sangat tinggi sehingga kebutuhan atau permintaan BBM juga otomatis akan meningkat, padahal kuota dari Pertamina tidak ada penambahan.

"Dengan kuota yg tetap sedangkan kendaraan bertambah sangat signifikan, maka akan mengalami kondisi seperti ini," terangnya.

Berdasarkan hasil survei Disperindag, satu dealer mobil untuk merek Avanza saja pembelian tahun ini sebanyak 1.700 unit dengan daftar tunggu mencapai ratusan unit. Bila dibandingkan dengan jumlah dealer yang ada, maka pertambahan kendaraan pastinya tinggi.

"Itu masih satu dealer dan satu merek kendaraan. Bayangkan berapa dealer yang ada di Batam," ungkap Amsakar.

Antrian Masih Menggila
Sementara itu, antrian BBM masih terpantau menggila di sejumlah SPBU menyusul berkurangnya pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar bersubsidi dan bensin premium, Sabtu (24/11/2012).

"Tak tau kenapa sekarang agak susah mendapat premium sekarang," ujar Marbun salah seorang pengendara sepeda motor yang ikut mengantre di SPBU Simpang KDA milik PT Sinar Agung Kencana, Batam Center.

Tak hanya Marbun yang kesulitan mendapat premium, Supriadi, sopir angkot yang ikut mengantri bahan bakar solar juga mengeluhkan hal yang sama.

"Cari solar juga agak susah. Sekalinya ada, harus antri panjang dulu, " ujar supir yang biasa mengangkut tanah dari Punggur tersebut.

Untuk mengantisipasi antrian panjang, SPBU KDA menerapkan sistem kupon bagi konsumen. 

"Ini langkah kami untuk mengurangi kemacetan maupun penyelewengan," ujar A Wen, Pengawas SPBU tersebut kepada batamtoday, Sabtu (24/11/2012).

Kebijakan ini diberlakukan juga dikarenakan faktor keterlambatan pengantaran BBM dari Pertamina. Dimana, biasanya tiap minggunya mendapat suplai sebanyak 16 ribu liter solar subsidi, saat ini hanya mendapat setengahnya saja.

"Baru kali ini kami mendapat 8.000 liter. Biasanya tidak pernah. Ditambah lagi pengiriman pada Kamis lalu tidak masuk. Sehingga kami terpaksa mengambil langkah menggunakan kupon," terangnya.