Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Diperiksa BK DPR

Idris Akui Bertemu PT PAL dan PT Garam, tapi Nyatakan Tak Ada Pemerasan
Oleh : si
Rabu | 21-11-2012 | 20:01 WIB
Idris_Laena.jpg Honda-Batam

Idris Laena

JAKARTA, batamtoday - Ketua Badan Kehormatan (BK) DPR mengatakan, politisi Partai Golkar Idris Laena asal Riau yang disebut-sebut memeras dan meminta jatah ke BUMN, mengakui adanya sejumlah pertemuan-pertemuan dengan jajaran direksi BUMN tersebut.



Adapun 3 BUMN yang disebut-sebut, yaitu PT Merpati Nusantara Airlines (MNA), PT Garam dan PT PAL. "Pak Idris Laena memang akui pertemuan-pertemuan dengan Direksi PT PAL maupun PT Garam, kalau sama PT Merpati Nusantara Airlines tidak," kata Ketua Badan Kehormatan (BK) DPR M. Prakosa di Jakarta, Rabu (21/11/2012).

Saat memberikan keterangan dihadapan BK, kata Prakosa, Idris Laena  mengatakan ada pertemuan dengan PT PAL dan PT Garam. “Di dalam keterangan tadi di akui ada pertemuan beberapakali di beberapa tempat dengan direksi PT PAL. Sekali dengan PT Garam," jelas Prakosa.

Diduga kuat, pertemuan itu tidak hanya dilakukan di DPR melainkan juga di luar DPR. "Dilakukan di beberapa tempat."

Sebelumnya juga dari Direksi BUMN seperti PT PAL mengakui adanya upaya pemerasan dan meminta jatah oleh anggota DPR melalui sms puluhan kali dan juga telepon. Tidak hanya ke Dirut tetapi juga ke Direktur Keuangan. Ini juga diakui oleh Idris di hadapan BK. "Tadi mengakui ada telepon, ada SMS juga," terang politisi PDIP ini.

Hanya saja, apa isi SMS dan telepon itu, Prakosa masih menyembunyikannya. Karena masih harus mendapatkan keterangan lain dari anggota yang lainnya. "Ini yang akan kami dalami," tuturnya.

Idris Laena sendiri setelah diperiksa BK enggan berkomentar banyak. Idris memilih diam dan tidak banyak berkomentar. "Saya sudah sampaikan semuanya. Tidak ada (pemerasan)," tegas Idris Laena.

Anggota Komisi VI DPR itu memilih tutup mulut ketika terus ditanyakan keterlibatan dirinya terkait tuduhan pemerasan terhadap BUMN oleh Menneg BUMN Dahlan Iskan. Idris Laena terus berusaha menghindari wartawan ketika masih dicecar mengenai keterlibatannya dalam pemerasan BUMN. 

"Saya sudah memberikan keterangan ke BK. Tentu selanjutnya BK akan melakukan verifikasi apa yang saya sampaikan. Saya hanya menyampaikan apa yang saya pahami," katanya.

Ketika disinggung apakah dirinya membantah keterangan Dahlan Iskan, Idris enggan bersuara. Beberapa waktu sebelumnya, BK juga memanggil Menteri BUMN Dahlan Iskan untuk dimintai keterangan, menyoal dirinya merevisi beberapa nama.

Sehari sebelumnya, BK juga sempat memanggil tiga Direktur Utama perusahaan BUMN yang diduga sebagai 'korban pemerasan' oknum anggota DPR. Dirut-dirut tersebut diantaranya Dirut PT. Merpati Nusantara Airlines, Dirut PT. Garam, dan Dirut PT. PAL.