Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jeritan Hati Cleaning Service

Tak Punya Uang, Bayi Ditahan Rumah Sakit
Oleh : Ali
Selasa | 08-03-2011 | 18:22 WIB

Batam, batamtoday - Malang nian nasib keluarga Ari (25), lantaran tidak mempuyai biaya persalinan operasi cesar istri tercintanya Tri (22) di Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) Seraya, sehingga istri dan buah hatinya itu tidak diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit.

"Bukan saya tidak mau bayar, saya tidak punya uang sebanyak itu, saya tidak menyangka pembayarannya sampai Rp 8 juta, uang segitu bagi saya sangat besar, apa lagi saya hanya seorang pekerja cleaning service," ujarnya sambil meneteskan air mata dihadapan wartawan, Selasa 8 Maret 2011.

Lelaki yang kesehariannya juga bekerja sebagai office boy (OB) di PT SMOE Kabil, Nongsa ini hanya bisa pasrah atas keputusan pihak rumah sakit dan terpaksa menahan rasa rindunya untuk dapat berkumpul dengan keluarga tercintanya itu.

Menurut Ari, sebelum istrnya dirujuk ke RSBK ia membawa istrinya ke klinik bersalin Mitra Bunda di Baloi Centre, Jumat pagi, 4 Maret lalu. Namun dikatakan perawat yang menangani istrinya, sang istri mengalami masalah pada  janin yang dikandungnya.

"Kata perawat ketika itu, anak saya sungsang dan harus dilakukan operasi cesar, kalau tidak operasi itu tidak dilakukan akan mengancam keselamatan pada jiwa istri dan anak saya," cerita Ari.

Ketika itu juga, lanjutnya, Ari terpaksa menyetujui saran dari petugas klinik untuk membawa istrinya ke RSBK. Operasi cesar yang dilakukan dokter RSBK pun berhasil dengan lancar karena istri dan anaknya dilahirkan dengan selamat.

Namun ketika itu, ia terbelit masalah pembiayaan, sehingga dirinya berusaha mencari dana ke sanak saudaranya di kampung, alhasil dana yang diharapkannya itu tidak ada lantaran saudaranya tidak memiliki dana sebanyak itu lantaran berasal dari keluarga tidak mampu.

Kini, dia hanya berharap belas kasihan dari para pembaca koran maupun media online yang ditemuinya di Batu Besar maupun kepada rekan-rekan kerjanya di PT SMOE.

"Sebenarnya saya malu untuk mengungkap masalah yang saya alami saat ini, tetapi saya disarankan teman-teman agar menghubungi wartawan, mungkin dengan pertemuan ini, beban saya sedikt terbantu, apalagi saat ini saya sangat berharap istri dan anak saya kembali pada pelukan saya," harap lelaki asal Jawa Timur ini.

Dia juga belum mengetahui berapa biaya tambahan semala istri dan anaknya berada di RSBK, pasalnya biaya Rp8 juta itu, hanya untuk biaya persalinan cesar istrinya, karena hingga saat ini istrinhya dan anaknya itu sudah berda di RSBK selama satu minggu ini.