Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Investasi di Kepri Makin Suram dan Tak Menarik Investor
Oleh : si
Selasa | 13-11-2012 | 09:23 WIB
Gubernur-Kepri-HM-Sani.jpg Honda-Batam
Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani

JAKARTA, batamtoday - Iklim investasi di Kepulauan Riau (Kepri) di bawah kepemimpinan Muhammad Sani selaku Gubernur Kepri semakim suram dan tidak menarik bagi para investor untuk menanamkan modalnya di Kepri, meskipun Batam, Bintan dan Karimun telah menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan fasilitas perdagangan bebas dan pelabuhan bebas (FTZ) selama 70 tahun.


Hal itu terlihat dari tak masuknya nama Provinsi Kepri sebagai nominator, apalagi meraih posisi tiga besar penghargaan Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP-PM). Penghargaan itu sendiri dianugerahkan di Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan diserahkan langsung oleh Kepala BPKM M Chatib Basri di Jakarta kemarin.

Pada kesempatan itu, Provinsi Jawa Timur meraih posisi terbaik dalam pelayanan PTSP-PM, disusul Sumatera Selatan dan Jawa Barat. Ketiga provinsi tersebut, mengalahkan nominasi lainnya, yakni Provinsi Lampung, Aceh, Jambi, Banten, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat  dan Riau.

Selain tingkat provinsi, penghargaan juga diberikan untuk tingkat kabupaten/kota. PTSP-PM merupakan salah satu usaha untuk memperbaiki iklim usaha dan bisnis Indonesia.

Kabupaten yang masuk tiga besar adalah  Sragen, Purwakarta dan Trenggalek. Sedangkan untuk tingkat kota adalah Palembang, Semarang dan Salatiga.

Kabupaten Sragen, Purwakarta dan Trenggalek mengalahkan nominasi lainnya,  Aceh Besar, Bangka, Gresik, Indramayu, Karanganyar, Kendal, Klaten, Kubu Raya, Kudus, Magelang, Majalengka. Kemudian, Purbalingga, Semarang, Sidoarjo, Sijunjung, Tangerang, dan Wonosobo

Sementara Kota Palembang, Semarang dan Salatiga berhasil menyingkirkan nominasi lainnya, yakni Kota Banda Aceh, Bandar Lampung, Pekalongan, Pontianak dan Serang.

Kepala BKPM, M. Chatib Basri dalam sambutannya berharap pemerintah provinsi/kabupaten/kota juga dapat berkontribusi dalam mencapai target peningkatan investasi ke Indonesia.

“Saya berharap adanya kompetisi di antara Pemkab dan Pemkot. Ini akan membuat pelayanan yang lebih baik,” Kepala BKPM M Chatib Basri.

Chatib Basri berharap daerah yang memenangkan award tersebut bisa menjadi contoh bagi daerah lain yang belum menang, termasuk BKPM sendiri. “Untuk mencontoh langkah yang diambil, dalam rangka perbaikan dan pelayanan investasi. Kami juga akan berusaha semaksimal mungkin,” ujarnya.
      
Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi dalam kesempatan sama menyatakan, saat ini sudah 445 pemda (80 persen) baik provinsi/kabupaten/kota yang melaksanakan PTSP-PM. 

“Ini terjadi peningkatan setiap tahun. Artinya, daerah semakin serius meningkatkannya juga,” kata Gamawan.
      
Pemberian penghargaan itu dihadiri para gubernur/bupati/wali kota atau yang mewakili. Selain Kepala BKPM M Chatib Basri dan Mendagri Gamawan Fauzi, hadir pula Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Kehutanan, Zulkifli, Menteri Perdagangan Gita Wiryawan dan Menteri Perumahan Rakyat Djan Farid.