Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemerintah Dorong Pariwisata Jadi Pilar Ekonomi di Tengah Ketidakpastian Global
Oleh : Redaksi
Rabu | 16-04-2025 | 13:24 WIB
16-04_pariwisata-pilar-ekonomi_94584588.jpg Honda-Batam
Pembukaan The 37th Joint Meeting of the UN Tourism Commission for East Asia and the Pacific and the UN Tourism Commission for South Asia di Jakarta, Selasa (15/4/2025). (Kemenko Perekonomian)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pemerintah Indonesia terus mendorong sektor pariwisata sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global.

Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat membuka The 37th Joint Meeting of the UN Tourism Commission for East Asia and the Pacific and the UN Tourism Commission for South Asia di Jakarta, Selasa (15/4/2025).

Airlangga mengungkapkan pariwisata memiliki peran strategis dalam menciptakan lapangan kerja, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan devisa negara. Sepanjang tahun 2024, Indonesia mencatat kedatangan lebih dari 13 juta wisatawan mancanegara dan kontribusi devisa dari sektor ini mencapai USD 16,7 miliar. Selain itu, hampir 25 juta masyarakat Indonesia bekerja di sektor pariwisata.

"Pariwisata kini menjadi sektor penting dalam menghadapi gejolak ekonomi global, termasuk dampak dari tarif baru Amerika Serikat yang mengganggu perdagangan dan rantai pasok internasional," ujar Airlangga, dalam forum internasional yang dihadiri perwakilan negara-negara Asia Timur dan Asia Selatan, demikian dikutip laman Kemenko Perekonomian.

Ia juga menegaskan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berkomitmen mengembangkan pariwisata berkelanjutan dan berbasis masyarakat lokal. Pemerintah, menurutnya, tengah fokus pada pengembangan desa wisata dan pergeseran strategi dari pariwisata massal ke pendekatan yang lebih ramah lingkungan dan inklusif.

Dalam forum tersebut, Airlangga mengajak seluruh peserta memperkuat kerja sama internasional untuk membangun ketahanan ekonomi global. Ia menyatakan bahwa kolaborasi lintas negara sangat penting di tengah dinamika kebijakan global yang tidak menentu.

"Pariwisata tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga sosial dan budaya. Indonesia selalu mengedepankan prinsip keberlanjutan dan inklusivitas dalam pengembangan sektor ini," pungkasnya.

Acara tersebut turut dihadiri Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Sekretaris Jenderal UN Tourism Zurab Pololikashvili, Ketua UN Tourism Commission for East Asia and the Pacific Esperanza Christina Garcia Frasco, serta Deputi Kemenko Perekonomian Mohammad Rudy Salahuddin.

Editor: Gokli