Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kemenag Kirim 20 Dai-Daiyah ke UEA untuk Ikuti Pelatihan Dakwah Internasional
Oleh : Redaksi
Senin | 14-04-2025 | 12:04 WIB
Dai-Daiyah.jpg Honda-Batam
Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag, Ahmad Zayadi, saat melepas 20 dai dan daiyah terpilih ke UEA dalam rangka mengikuti program pelatihan dakwah internasional yang berlangsung pada 13-26 April 2025 di Jakarta pada Sabtu (12/4/2025). (Kemenag)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia mengirim 20 dai dan daiyah terpilih ke Uni Emirat Arab (UEA) dalam rangka mengikuti program pelatihan dakwah internasional yang berlangsung pada 13-26 April 2025. Pelepasan resmi dilakukan oleh Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag, Ahmad Zayadi, di Jakarta pada Sabtu (12/4/2025).

Para peserta merupakan penyuluh agama Islam terbaik dari berbagai daerah yang dipilih melalui proses seleksi ketat berdasarkan rekam jejak pengabdian, kinerja, dan hasil penilaian dari Direktorat Penerangan Agama Islam serta Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah.

"Pengiriman ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman antara Pemerintah Indonesia dan UEA. Mereka berasal dari berbagai latar belakang, termasuk penyuluh aktif di Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI), anggota Asosiasi Penghulu, serta penggiat majelis taklim dan organisasi kemasyarakatan Islam," ujar Ahmad Zayadi, demikian dikutip laman Kemenag.

Menurutnya, pelatihan ini bertujuan meningkatkan kapasitas dakwah serta memperluas wawasan dan pengalaman internasional para dai-daiyah dalam memberikan layanan keagamaan. Zayadi juga menekankan pentingnya benchmarking, yakni proses 3N: Niteni (mengamati), Niru (meniru), dan Nambahi (mengembangkan).

"Melalui proses ini, kita dapat mengadopsi praktik terbaik dari UEA, lalu mengembangkannya sesuai dengan konteks Indonesia. Identitas keindonesiaan bahkan menjadi nilai tambah di sana," jelas Zayadi.

Selama berada di UEA, para peserta juga dijadwalkan untuk melakukan kunjungan ke situs bersejarah, salah satunya Abrahamic House --kompleks ibadah lintas agama yang terdiri dari masjid, gereja Katolik, dan sinagog Yahudi.

Ahmad Zayadi menegaskan para dai harus menjaga integritas dan citra positif bangsa Indonesia selama program berlangsung. "Ini merupakan bagian dari implementasi kerja sama yang baru saja diperpanjang oleh Presiden Prabowo Subianto pada 9 April 2025. Hubungan diplomatik harus dijaga dengan baik," tegasnya.

Ia berharap, sekembalinya ke Tanah Air, para peserta mampu menyusun catatan perjalanan dan pengalaman mereka dalam bentuk buku bertema besar 'Peta Dakwah di Uni Emirat Arab' sebagai kontribusi nyata terhadap pengembangan strategi dakwah di Indonesia.

Editor: Gokli