Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menpar Tegaskan Pariwisata Bisa Jadi Tameng Ekonomi RI Hadapi Tekanan Tarif Dagang AS
Oleh : Redaksi
Senin | 07-04-2025 | 10:04 WIB
menpar.jpg Honda-Batam
Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana. (Kemenpar)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana, menyatakan sektor pariwisata dapat menjadi kekuatan utama dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia di tengah tekanan global akibat kebijakan tarif dagang dari Amerika Serikat (AS).

Kebijakan 'Tarif Timbal Balik' yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump terhadap berbagai produk impor, termasuk dari Indonesia, mendorong pemerintah untuk memperkuat sektor ekonomi non-manufaktur.

Dalam pernyataannya, Menpar Widiyanti menjelaskan pariwisata merupakan bentuk ekspor jasa yang tidak terdampak langsung oleh hambatan perdagangan internasional, seperti tarif impor. Oleh karena itu, sektor ini dinilai strategis sebagai penyeimbang devisa negara.

"Ketika barang ekspor terkena tarif tinggi, pariwisata tetap bisa menjadi sumber devisa. Dengan mendatangkan wisatawan mancanegara, kita bisa memperkuat cadangan devisa dan menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah," ujar Menpar, demikian dikutip laman Kemenpar, Jumat (4/4/2025).

Menpar juga menyampaikan tiga strategi utama untuk mengoptimalkan peran pariwisata dalam menghadapi dinamika ekonomi global:

1. Pariwisata sebagai Ekspor Jasa

Menpar mendorong optimalisasi pariwisata sebagai sektor ekspor jasa dengan nilai tambah tinggi. Meskipun saat ini kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 13,9 juta, sebarannya masih terfokus di sejumlah destinasi utama.

Kemenpar mengajak pelaku usaha daerah untuk aktif memanfaatkan peluang global melalui peningkatan kualitas destinasi, layanan, dan promosi yang terintegrasi.

2. Penguatan UMKM dan Ekonomi Lokal

Kementerian Pariwisata juga menekankan pentingnya mengembangkan desa wisata dan memperluas aktivitas pariwisata berbasis masyarakat di seluruh Indonesia. Upaya ini diharapkan mampu menciptakan pemerataan manfaat ekonomi, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap sektor ekspor manufaktur yang saat ini terdampak kebijakan proteksionis.

3. Fokus pada Wisata Berkualitas Tinggi

Dalam strategi jangka panjang, Kemenpar mengarahkan pengembangan pariwisata ke segmen wisatawan dengan pengeluaran tinggi. Pendekatan ini dilakukan melalui program “Pariwisata Naik Kelas”, yang menitikberatkan pada sektor maritim, gastronomi, dan wellness. Menpar menilai, wisatawan pada segmen ini lebih tahan terhadap fluktuasi ekonomi global dan berkontribusi lebih besar terhadap devisa.

Dengan ketiga strategi tersebut, Menpar Widiyanti menyatakan keyakinannya bahwa pariwisata dapat menjadi pilar pertahanan ekonomi nasional dan menjadikan Indonesia sebagai destinasi unggulan di kancah internasional.

Editor: Gokli