Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Biji Kopi Arabika Diperkirakan akan Punah Tahun 2080
Oleh : dd/dtf
Sabtu | 10-11-2012 | 13:23 WIB

JAKARTA, batamtoday - Perubahan iklim global kini menjadi topik yang banyak dibahas karena menimbulkan efek buruk bagi dunia. Baru-baru ini sebuah badan penelitian di Inggris menemukan bahwa perubahan iklim dunia dapat berakibat pada punahnya biji kopi arabika liar pada tahun 2080.


Walaupun petani kopi komersial masih bisa menanam biji kopi di perkebunan yang dirancang dengan kondisi yang tepat, hal ini tidak akan bertahan lama. Karena tanpa biji kopi arabika liar, kelangsungan genetis biji kopi arabika terancam terutama daya tahannya terhadap hama dan penyakit.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Britain's Royal Botanic Gardens di Kew, Inggris, dalam kerjasama dengan para peneliti di Ethiopia menemukan 38 sampai 99,7 % daerah yang cocok untuk ditumbuhi arabika liar akan menghilang pada tahun 2080. Hal ini akan terjadi jika prediksi suhu terus meningkat.

Analisis terancamnya biji kopi arabika ini datang dari komputer yang menganalisa pengaruh kenaikan suhu pada distribusi geografis arabika liar. Hasil yang dipublikasikan di Public Library of Science Journal PLOS ONE, menunjukkan adanya pengaruh yang sangat negatif pada jumlah dan tingkat populasi arabika liar.

Sifat tanaman kopi yang sangat bergantung pada suhu, membuat kenaikan beberapa derajat dari temperatur rata-rata di daerah pertumbuhan biji kopi arabika, bisa berisiko mematikan tanaman kopi tersebut.

“Kepunahan kopi arabika merupakan prospek yang mengejutkan dan mengkhawatirkan. Penemuan ini sangat penting untuk organisasi seperti World Coffee Research untuk bekerjsama dalam meningkatkan kekuatan genetis biji kopi arabika yang dibudidayakan dengan melestarikan tipe biji kopi arabika liar,” kata Aaaron Davis sebagai kepala peneliti kepada Reuters (08/11/2012).

Selain berdampak buruk bagi kelangsungan spesies biji kopi arabika, hal ini juga sangat berpengaruh buruk bagi perekonomian beberapa negara pengekspor arabika seperti Brazilia, Ethiopia, dan Sudan.