Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Surplus Neraca Perdagangan Perikanan Indonesia Tahun 2024 Naik 9,1 Persen
Oleh : Redaksi
Selasa | 25-03-2025 | 12:04 WIB
ikan-ekspor.jpg Honda-Batam
Persiapan ekspor produk perikanan. (KKP)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat peningkatan surplus neraca perdagangan komoditas perikanan pada tahun 2024 sebesar 9,1% dibandingkan tahun sebelumnya.

Pencapaian ini didorong oleh peningkatan nilai ekspor yang mencapai USD 5,95 miliar atau naik 5,7%, serta penurunan nilai impor sebesar 19,8% dibandingkan tahun 2023.

"Tentu ini kabar gembira di bulan penuh berkah, setelah kita cek angka final 2024, surplus neraca perdagangan perikanan naik 9,1%," ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDS), Tornanda Syaifullah di Jakarta, Jumat (21/3/2025), demikian dikutip laman KKP.

Komoditas Ekspor Andalan

Tornanda menjelaskan bahwa komoditas utama ekspor perikanan Indonesia tahun 2024 meliputi:

  • Udang: USD 1,68 miliar (28,2% dari total ekspor perikanan)
  • Tuna-Cakalang: USD 1,03 miliar (17,4%)
  • Cumi-Sotong-Gurita: USD 874,12 juta (14,7%)
  • Rajungan-Kepiting: USD 513,35 juta (8,6%)
  • Rumput Laut: USD 342,16 juta (5,7%)
  • Layur-Gulama: USD 100,96 juta (1,7%)
  • Tilapia: USD 93,51 juta (1,6%)
  • Lobster: USD 91,79 juta (1,5%)
  • Mutiara: USD 91,35 juta (1,5%)

Beberapa komoditas mengalami peningkatan nilai ekspor yang signifikan dibandingkan tahun 2023. Tuna-cakalang naik 11,6%, cumi-sotong-gurita meningkat 14,6%, rajungan-kepiting bertambah 14,7%, layur-gulama melonjak 91,1%, dan tilapia tumbuh 14,4%. "Peningkatan nilai ekspor tersebut menunjukkan bahwa produk perikanan kita sangat diminati di pasar internasional," ujar Tornanda.

Negara Tujuan Ekspor

Selama tahun 2024, Amerika Serikat (AS) menjadi negara tujuan ekspor terbesar dengan nilai USD 1,90 miliar atau 32,0% dari total ekspor perikanan Indonesia. Disusul oleh:

  • Tiongkok: USD 1,24 miliar (20,9%)
  • ASEAN: USD 856,87 juta (14,4%)
  • Jepang: USD 598,75 juta (10,1%)
  • Uni Eropa: USD 414,36 juta (7,0%)

Ekspor ke ASEAN mengalami peningkatan signifikan sebesar 28,3% dibandingkan tahun sebelumnya, sementara ekspor ke Tiongkok dan Uni Eropa meningkat masing-masing 9,2% dan 23,6%.

Strategi Peningkatan Ekspor

Keberhasilan peningkatan ekspor ini tidak lepas dari berbagai strategi promosi yang dilakukan KKP melalui partisipasi dalam berbagai pameran internasional. Beberapa di antaranya adalah Seafood Expo North America (SENA) di Boston pada Maret 2024, Seafood Expo Global (SEG) di Barcelona pada April 2024, Nusatic di Tangerang pada Juni 2024, Indo Fisheries 2024 Expo & Forum di Jakarta pada Juli 2024, serta Trade Expo Indonesia (TEI) di Tangerang pada Oktober 2024.

"Melihat bagaimana peningkatan ekspor tersebut, kami optimis produk perikanan Indonesia akan terus diminati oleh pasar internasional," kata Tornanda.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menyatakan produk perikanan Indonesia semakin diakui sebagai sumber protein berkualitas baik untuk pasar domestik maupun internasional. Ia meyakini bahwa jumlah negara tujuan ekspor produk perikanan Indonesia akan terus bertambah seiring dengan meningkatnya daya saing dan permintaan global.

Dengan pencapaian ini, KKP optimis bahwa industri perikanan nasional akan terus berkembang dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian Indonesia di tahun-tahun mendatang.

Editor: Gokli