Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Targetkan Pertumbuhan Sehat dan Berkelanjutan di 2025

Amar Bank Tegaskan Komitmen Hadapi Ekonomi Digital 2025
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 21-03-2025 | 17:24 WIB
21-03_amar-bank-siap-hadapi_092388.jpg Honda-Batam
(Ki-ka) Special Project Retail Banking Function Head Amar Bank Benyamin Tampubolon, Direktur Ekonomi Digital CELIOS Nailul Huda, SVP Finance Amar Bank David Wirawan, VP, Product, Design & Research Amar Bank Gasim Alkaff. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - PT Bank Amar Indonesia Tbk. ("Amar"), sebagai pelopor perbankan digital di Indonesia, terus berkomitmen menyediakan solusi inovatif untuk mendukung inklusi keuangan dan mempercepat penetrasi layanan keuangan digital.

Di tengah tantangan ekonomi yang dihadapi Indonesia awal tahun ini, Amar Bank menyoroti digitalisasi perbankan memiliki peranan strategis dalam memperkuat fondasi ekonomi digital dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.

Presiden Direktur Amar Bank, Vishal Tulsian, menekankan bahwa perbankan digital memiliki potensi besar untuk memperluas akses keuangan, meningkatkan efisiensi, dan menjadi motor penggerak ekonomi digital di Indonesia.

"Melalui teknologi yang efisien dan aman, perbankan digital tidak hanya mempercepat inklusi keuangan di seluruh lapisan masyarakat, tetapi juga mendukung transformasi sektor-sektor lain dalam ekosistem digital, membuka peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif," ungkap Vishal Tulsian melalui siaran pers, Jumat (21/3/2025).

Digitalisasi sektor keuangan menjadi semakin penting di tengah tekanan ekonomi Indonesia saat ini. Data BPS menunjukkan deflasi selama dua bulan berturut-turut (0,76% Januari dan 0,48% Februari 2025), yang mencerminkan lemahnya permintaan dan daya beli masyarakat. Situasi ini ditambah dengan penurunan populasi kelas menengah sebanyak 9,48 juta orang dalam lima tahun terakhir, dimana kelompok ini menyumbang 81,49% dari total konsumsi nasional dan berperan sebagai penopang utama ekonomi.

Namun, di balik tantangan tersebut, Indonesia masih memiliki peluang untuk tumbuh. Salah satu faktor yang dapat mendorong pertumbuhan tersebut adalah meningkatnya transaksi ekonomi dan keuangan digital. Bank Indonesia mencatatkan 3,5 miliar transaksi digital per Januari 2025, tumbuh 35,3% (yoy), sementara volume transaksi pada aplikasi mobile dan internet masing-masing meningkat sebesar 29,7% (yoy) dan 19,8% (yoy), menegaskan semakin tingginya ketergantungan masyarakat terhadap layanan digital.

Perubahan perilaku ini juga dipertegas oleh temuan Center of Economic and Law Studies (CELIOS). Direktur Ekonomi Digital CELIOS, Nailul Huda, menyebutkan dominasi transaksi digital terus meningkat. Data menunjukkan 31% pengguna online banking dan 32% pengguna mobile apps mengakses layanan ini 2-5 kali sebulan, bahkan 17% dan 16% lebih dari 10 kali.

Sementara itu, nilai pembayaran digital juga diproyeksi melonjak dari Rp473,44 triliun pada 2019 menjadi Rp2.908,59 triliun pada 2025. Tak hanya itu, penyaluran pinjaman digital diperkirakan meningkat hampir enam kali lipat, dari Rp58,83 triliun menjadi Rp365,70 triliun, menandai peran fintech yang kian vital bagi UMKM dan akses pendanaan cepat.

Nailul menegaskan bahwa tren ini mencerminkan cepatnya adopsi teknologi keuangan, membuka peluang bagi layanan digital untuk menjangkau lebih banyak segmen. Apalagi, potensi pembayaran digital di Indonesia masih sangat besar, dengan baru sekitar 30 persen masyarakat yang beradaptasi. Ini menandakan ruang pertumbuhan layanan keuangan digital masih luas.

"Peran perbankan digital semakin krusial dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Perbankan digital menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi dengan mempercepat akses keuangan bagi masyarakat dan pelaku usaha. Untuk memastikan keberlanjutan dan inovasi sektor ini, diperlukan regulasi yang adaptif, pengamanan data yang ketat, serta edukasi nasabah," jelas dia, saat acara media briefing Amar Bank pada Kamis (20/3).

Optimisme Amar Bank di 2025

Sejalan dengan pandangan Nailul Huda, Amar Bank meyakini bahwa kemajuan teknologi digital dan peningkatan inklusi keuangan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih positif di tahun 2025. Dengan mengusung inovasi berbasis teknologi, Amar Bank berkomitmen untuk memperluas akses layanan keuangan bagi masyarakat, terutama para pelaku UMKM.

Hal ini selaras dengan temuan CELIOS yang menunjukkan bahwa porsi kredit perbankan secara keseluruhan untuk UMKM saat ini baru mencapai 20 persen dari target 30 persen. Perbankan digital dapat berperan penting dalam menjembatani kesenjangan ini dengan menghadirkan akses pembiayaan yang lebih cepat, mudah, dan inklusif, sehingga mendorong pertumbuhan UMKM dan perekonomian secara keseluruhan.

David Wirawan, SVP Finance Amar Bank, mengatakan, perusahaan telah mencatat pertumbuhan profitabilitas yang stabil dan berkelanjutan di 2024, dengan penyaluran kredit dikontribusikan sebagian besar dari Tunaiku. Pencapaian ini didukung oleh strategi penyaluran kredit dengan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang kuat, memastikan rasio NPL tetap sehat dan kualitas kredit terjaga.

"Pencapaian ini membuat kami tetap optimis di 2025. Ke depan, kami akan fokus dalam melanjutkan penyaluran kredit yang prudent khususnya ke segmen UMKM, memperluas kerjasama dengan mitra terpercaya, meningkatkan penghimpunan DPK dan CASA, serta terus meningkatkan efisiensi biaya operasional melalui penerapan otomatisasi robotic process automation (RPA) dan AI," tambah David

Amar Bank terus memperkuat produk dan layanan digital, memperluas ekosistem pembayaran, dan menghadirkan lebih banyak inovasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

"Melalui aplikasi Amar Bank yang mengadopsi teknologi AI yang dipersonalisasi, serta Tunaiku dari Amar Bank yang telah menjadi pionir di segmen pinjaman digital sejak 2014, kami berkomitmen menghadirkan pengalaman digital-first yang seamless bagi nasabah, baik perorangan maupun UMKM," ungkap SVP Retail Banking Amar Bank, Abraham Lumban Batu.

Sementara itu, sebagai salah satu pelaku utama dalam industri ini, Amar Bank terus berinovasi dengan memanfaatkan teknologi mutakhir seperti Artificial Intelligence (AI) dan Big Data untuk meningkatkan pengalaman nasabah.

Kevin Kane, Chief Technology Officer Amar Bank, menjelaskan bahwa pemanfaatan AI di Amar Bank membantu personalisasi layanan, meningkatkan keamanan melalui sistem deteksi fraud yang canggih, serta mempercepat proses persetujuan pinjaman dengan credit scoring yang lebih akurat.

"Teknologi adalah kunci utama perbankan digital. Amar Bank berinvestasi dalam infrastruktur digital seperti cloud computing, integrasi API, dan Software Development Kit (SDK) untuk memastikan layanan yang lebih fleksibel dan scalable. Keamanan data menjadi prioritas kami dengan menerapkan sistem enkripsi tingkat tinggi serta proteksi data yang ketat," jelas Kevin.

Rangkaian komitmen ini juga sejalan dengan tagline #AmandenganAmar dimana sebagai upaya Amar Bank untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap produk dan layanan perbankannya. Melalui kampanye ini, Amar Bank mengedukasi masyarakat tentang keamanan, transparansi, dan kemudahan layanan perbankan digital mereka, dengan tujuan menciptakan hubungan yang aman dan saling menguntungkan dengan nasabah.

Editor: Gokli